AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)
A. Pengertian Harga Pokok Pesanan (HPp)
Pertama kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan metode HP pesanan ini. Menurut Mulyadi menjelaskan metode harga pokok pesanan adalah biaya - biaya produksi yang dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok per satuan atau tiap-tiap satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
Secara singkat metoda penetapan job order costing method dapat didefinisikan sebagai cara atau metode perhitungan harga pokok produksi untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan atau metode penetapan biaya yang di gunakan untuk menentukan biaya produksi dari setiap produk. Metode ini dirancang untuk mengawasi biaya perusahaan dalam menghasilkan atau mengerjakan masing - masing pekerjaan per pesanan atau kontrak.
Setidaknya terdapat 8 Karakteristik perusahaan atau bisnis atau usaha yang menggunakan sistim penetapan tarif tersebut yaitu kegiatan produksi tidak kontinu atau terputus - putus hanya berdasarkan pesanan, produk atau barangnya sangat spesifik sesuai permintaan masing - masing pemesan, biasanya produk barang membutuhkan biaya pemeliharaan yang besar dan rutin, membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang sangat besar per unitnya untuk diproduksi, rincian biaya produksi masing - masing pesanan dikumpulkan dalam kartu harga pokok pesanan masing - masing, total biaya produksi baru di kalkulasi atau di hitung setelah pesanan selesai (produk jadi), dan produk yang sudah selesai langsung di kirim ke pemesan atau pembeli atau konsumen. Semua biaya yang dibutuhkan dalam pemesanan suatu produk akan di akumulasi dan disajikan dalam kartu tersebut. Menurut Mulyadi di dalam buku akuntansi biaya , terdapat beberapa syarat yang harus terpenuhi dalam penentuan atau cara mengetahui penetapan harga pokok pesanan yaitu:
Pertama, setiap pesanan produk harus dapat dipisahkan identitasnya dengan jelas dan harus dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individu.
Kedua, biaya produksi dibagi menjadi dua golongan yaitu biaya produksi langsung yang terdiri dari biaya bahan baku dan tenaga kerja serta biaya produksi tidak langsung yang terdiri dari biaya - biaya produksi selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
Ketiga, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan langsung pada pesanan sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan pada pesanan tertentu atas dasar tarif yang ditentukan dimuka.
Keempat, harga pokok setiap pesanan ditentukan saat selesai pengerjaan.
Kelima, harga pokok per satuan produk dihitung dengan membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan terkait.
Dalam metode ini, biaya – biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Pada pengumpulan harga pokok pesanan, biaya yang dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya.
Secara sederhana, HP pesanan ini merupakan metode akuntansi yang berfungsi atau memiliki fungsi menghitung biaya pokok per setiap pesanan, misalkan ada pesanan 10 unit meja kemudian ada lagi pesanan 15 unit meja, maka 10 unit meja ini dihitung sendiri harga pokoknya seberapa, begitu juga dengan yang 15 unit meja. Tentunya metode perhitungan akutansi ini berbeda dengan perhitungan biaya para pedagang atau para tukang yang membuat meja ya. Perbedaannya tentunya yaitu dalam proses identifikasi biayanya dimana dalam akuntansi tentu sangat rinci hingga 1 rupiah pun tidak luput dari perhitungan. Untuk membantu memahami tentang metode penetapan atau cara penyusunannya, terlebih dahulu pahami pengelompokkan atau elemen - elemen biaya yang membentuk harga pokok produksi, yaitu :
1. Biaya bahan baku yaitu biaya yang terjadi akibat penggunaan bahan baku dalam
melakukan produksi barang, dan perlu diketahui bahwa tidak selamanya itu
selalu bahan mentah atau barang belum jadi.
Artinya bisa jadi bahan baku itu
merupakan bahan yang telah diproduksi menjadi bahan jadi bagi perusahaan lain.
Misalnya batu bata yang merupakan produk jadi perusahaan A yang bergerak
dibidang basic industry menjadi
produk mentah atau bahan baku bagi perusahaan B yang bergerak di bidang
infrastruktur dan properti.
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost),
yaitu tenaga kerja manusia secara fisik atau mental yang dikeluarkan oleh para
karyawan atau pegawai untuk kegiatan produksi. Sementara itu, biaya tenaga
kerja adalah imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja dapat
dinilai dengan satuan uang atas pengorbanan yang diberikannya untuk kegiatan
produksi.
Dapat di definisikan juga sebagai upah untuk para pekerja yang secara
langsung membuat produk dan jasanya dapat langsung diperhitungkan ke dalam
harga pokok produksi, seperti upah tukang, bagian penggorengan ikan kaleng dan
lain – lain..
3. Biaya Overhead Pabrik (BOP), yaitu biaya – biaya pabrik selain bahan baku dan tenaga
kerja langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan
barang yang dihasilkan.
Contoh dari BOP seperti perlengkapan pabrik, gaji
supervisor, gaji konsultan, gaji mandor, maintenance
cost, asuransi dan lain – lain. Intinya, biaya overhead pabrik ini
merupakan biaya yang tidak berhubungan secara langsung dengan proses produksi. Untuk lebih memahami bagaimana cara menghitung & menyusun dengan metode ini, maka perhatikan contoh kasus transaksi pemesanan produk kursi dari suatu perusahaan di bawah.
B. Contoh Penyusunan Harga Pokok
Pesanan
PT. Mirai Prawira
Cheung menerima pesanan dari PT. Auto Niaga Indonesia. Tbk sebanyak 800 kursi
dengan nomor 001. Dalam proses produksi perusahaan terdapat dua departemen yaitu departemen pembentukan
(I) dan departemen penyelesaian (II). Pesanan ini diterima pada tanggal 05
Januari 2019 dan akan diselesaikan 31 Januari 2019. Berikut informasi terkait pesanan 001 :
1. Transaksi pembelian
yang terjadi selama bulan Januari :
1) Pembelian
bahan baku 03 januari 2019 200 m3 kayu @Rp 500
2) Pembelian
04 Januari 2019 300 m3 kayu @Rp650
3) Pembelian
07 Januari 2019 700 m3 kayu @Rp 550
4) Pembelian
10 Januari 2019 750 m3 kayu @Rp 600
2. Kebutuhan
bahan baku oleh bagian gudang untuk departemen I totalnya 1.200 m3 kayu.
3. Keterangan Departemen I Departemen II
Jumlah jam kerja
langsung : 1.500
jam 2.000
jam
Upah langsung per jam : Rp 3.000
Rp 1.500
Jam mesin yang
digunakan : 450 jam -
4. BOP (Biaya Overhead Pabrik) per tahun yang direncanakan untuk departemen I sebesar Rp 7.500.000 dengan
kapasitas yang direncanakan sebesar 20.000 jam mesin, sedangkan untuk di
departemen II sebesar Rp 11.000.000 dengan kapasitas yang direncanakan 30.000
jam tenaga kerja langsung.
5. Perusahaan
menggunakan penilaian bahan baku menggunakan metode FIFO (First In First Out). Pihak PT. Auto Niaga
Indonesia menyetujui pembayaran pesanan tersebut sejumlah total biaya produksi
ditambah gross profit sebesar 45% dari total biaya produksi.
Di
minta :
1. Buatlah perhitungan akutansi besarnya biaya bahan baku yang digunakan
2. Tentukan
tarif BOP per departemen
3. Buatlah
kartu Harga Pokok Pesanan No. 001 tersebut
4. Hitung total harga pokok produksi
5. Hitunglah
harga jual per unit
6. Buatlah
susunan jurnal transaksinya
Penyelesaian :
1. Penggunaan
Bahan Baku yang dibutuhkan sebanyak 1.200 m3 kayu dengan perincian dan pencatatan sebagai
berikut :
Keterangan
|
Unit (Q)
|
Harga (P)
|
Jumlah (T)
|
Persediaan 03 Jan
|
200
|
500
|
100.000
|
Persediaan 04
|
300
|
650
|
195.000
|
Persediaan 07
|
700
|
550
|
385.000
|
Penggunaan Bahan Baku
|
1.200
|
680.000
|
2. Tarif
BOP Dept. I = Rp 7.500.000 : 20.000 = Rp 375/jam
mesin
Tarif BOP Dept. II = Rp 11.000.000 : 30.000 = Rp 367/jam TK
3. Kartu
Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Sheet)
4. Jumlah
Biaya Produksi untuk pesanan 001 = Rp 8.899.250
5. Harga
jual per pesanan = 145% x Rp 8.889.250 : 800 unit
= 12.889.412,5 : 800
unit = Rp 16.111,77/unit = Rp 16.200/unit
6. Susunan Jurnal Transaksi :
a. Mencatat / Penjurnalan Pemakaian Bahan Baku
BDP – BBB Dept. I Rp 680.000
Persediaan Bahan Baku Rp 680.000
b. Mencatat / Penjurnalan
Pembebanan BTK
BDP – BTK Dept. I Rp 4.500.000
BDP – BTK Dept. II Rp
3.000.000
Gaji dan upah Rp
7.500.000
c. Mencatat/Penjurnalan
Pembebanan BOP
BDP – BOP Dept. I Rp 168.750
BDP - BOP Dept. II Rp 550.500
BOP dibebankan Rp
719.250
d. Mencatat/Penjurnalan
Persediaan Produk Jadi
Persediaan Produk
Jadi Rp 8.889.250
BDP – BBB Rp 680.000
BDP – BTK Rp 7.500.000
BDP – BOP Rp
719.250
e. Mencatat/ jurnal Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan Rp 8.889.250
Persediaan Produk Jadi Rp 8.889.250
Semoga pembaca dapat memahami ilustrasi atau soal sederhana yang cukup lengkap di atas dengan jelas, semoga bermanfaat ya. Perhatikan setiap jawaban dengan baik, dan baca juga materi di bawah. 🙂
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/akuntansi-biaya-pemahaman-biaya.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/audit-tujuan-akuntansi-prinsip_30.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/akuntansi-keuangan-pencatatan-utang.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/akuntansi-biaya-sistim-activity-based.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/audit-tujuan-akuntansi-prinsip_30.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/akuntansi-keuangan-pencatatan-utang.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/akuntansi-biaya-sistim-activity-based.html
http://kazenime22.blogspot.com/2019/08/akuntansi-biaya-tiga-bidang-akuntansi.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/manajemen-konsep-dasar-manajemen.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/11/logistik-manajemen-pergudangan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/11/logistik-memahami-pengelolaan-safety.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/manajemen-definisi-dan-peranan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/manajemen-konsep-dasar-manajemen.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/11/logistik-manajemen-pergudangan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/11/logistik-memahami-pengelolaan-safety.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/manajemen-definisi-dan-peranan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/10/cerita-hijrah-sedap-namun-haram-multi.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/akuntansi-biaya-barang-cacat-spoilage.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/logistik-dan-manajemen-metode-peramalan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/akuntansi-biaya-analisis-economic-order_4.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/cerita-beberapa-tips-sebelum-melakukan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/manajemen-macam-macam-tipe-kepemimpinan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/akuntansi-biaya-memahami-penjurnalan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/manajemen-lingkup-manajemen-sumber-daya.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/anggaran-perusahaan-contoh-anggaran_14.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/akuntansi-biaya-barang-cacat-spoilage.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/logistik-dan-manajemen-metode-peramalan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/akuntansi-biaya-analisis-economic-order_4.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/cerita-beberapa-tips-sebelum-melakukan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/manajemen-macam-macam-tipe-kepemimpinan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/akuntansi-biaya-memahami-penjurnalan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/manajemen-lingkup-manajemen-sumber-daya.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/anggaran-perusahaan-contoh-anggaran_14.html
KENAPA YG PEMBELIAN TGL 10 TDK DIMASUKAN KE RINCAN?
ReplyDeleteTerima kasih zebelumnya. Itu karena penggunaan bahannya hanya 1200 dgn menggunakan metode FIFO ya kak. :-)
DeleteKa yang di harga jual per pesanan 145%nya darimana ya
ReplyDeleteTerima kasih sebelumnya. 145% dari jumlah total biaya produksi sebesar 100% kemudian di tambah dengan 45% gross profit. Clue nya ada di pernyataan poin 5, di atas pertanyaannya kak.
Deletekak mau tanya kenapa ya mencari bop dapartemen 2 itu dikalikan dengan harga upah langusng sedangkan dapartemen satu pakai jam mesinnya?
DeleteTerima kasih sebelumnya kak. Berdasarkan pernyataan pada poin 4 terkait BOP yang direncanakan manajemen per tahun dept. 2 menggunakan jasa tenaga kerja langsung. Sedangkan dept. 1 menggunakan jam mesin.
Deletekak mau tanya kenapa jurnalnya bukan dari pembelian ya kak? dan kalau pembelian apakah yang dicatat sampai tgl 10 atau hanya sampai tgl 7 aja sesuai dengan pesanan?
ReplyDeleteTerima kasih sudah bertanya kak. Perlu di ingat lagi bahwa dalam kasus ini kita hanya fokus menghitung & menjurnal per pesanan saja, sesuai metodenya. Terkait pembelian tanggal 10 memang tidak perlu di catat karena bahan yang di butuhkan dalam pesanan ini hanya sebanyak 1.200 m3 kayu dengan menggunakan metode FIFO sebagaimana di sebutkan di pernyataan poin 5, kak.
DeleteKak itu ada yg salah hitung untuk jawaban no.6 bagian jurnal D dan E. Yg benar Rp. 8.899.250
ReplyDeleteTerima kasih atas koreksinya, Hasibuans. Tapi itu memang sengaja di tulis keliru agar pembaca tidak sekedar menyalin. 🙏
DeleteCool and that i have a neat provide: How Many Home Renovation Shows Are There house renovation blog
ReplyDelete