ANGGARAN PERUSAHAAN : METODE PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI



A.  Pengertian Anggaran Produksi (production budget definition)
Menurut Nafarin Anggaran produksi adalah anggaran untuk membuat produk jadi dan produk dalam proses dari suatu perusahaan dalam periode tertentu. Menurut Sasongko Anggaran produksi didefinisikan sebagai anggaran yang disusun oleh perusahaan untuk menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh perusahaan.


Anggaran produksi sederhananya dan ringkas adalah anggaran yang merencanakan jumlah unit barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode anggaran tersebut yang telah ditetapkan berdasarkan anggaran jumlah unit penjualan yang juga telah ditetapkan. 


Anggaran perusahaan haruslah dapat diukur dengan jelas, termasuk juga dalam penyusunan anggaran produksi. Oleh sebab itu, anggaran produksi ini harus disajikan dalam bentuk kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter serta satuan barang maupun jasa.


Penganggaran perlu dilakukan untuk menjalankan operasional perusahaan secara efektif dan efisien. Terkait dengan penganggaran dalam produksi, penting untuk dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah dalam aktivitas operasional perusahaan. 


Manajemen perusahaan harus mampu merencanakan produksi perusahaan dengan berbagai pertimbangan, data dan analisa yang diperlukan untuk memperoleh suatu angka produksi yang terukur dan memiliki potensi yang menguntungkan bagi perusahaan. Salah dalam memperkirakan angka produksi dalam penganggaran, tentu akan berakibat buruk bagi operasional dan keuangan perusahaan. 



Apabila perusahaan menetapkan jumlah produksi berlebihan maka akan mengakibatkan turnover dari persediaan menyusut dan berdampak pada biaya (cost) yang membengkak, mempengaruhi kredibilitas perusahaan umumnya dan kredibilitas manajemen khususnya, serta berpotensi mengalami penurunan kualitas dan nilai jual atau kerusakan pada persediaan barang dagangannya. 


Jika jumlah produksi yang ditetapkan terlalu rendah atau dibawah kebutuhan penjualan, maka akan berakibat pada kelancaran dari operasional perusahaan, menyebabkan timbulnya opportunity cost, mempengaruhi kredibilitas perusahaan secara umum dan kredibilitas manajemen khususnya, serta tentunya berpotensi kehilangan pasarnya. 


Anggaran produksi tidaklah menjamin akurasi 100% kondisi aktual dari kebutuhan produksi dimasa yang akan datang, sebab anggaran merupakan suatu proyeksi yang terukur berdasarkan asumsi, estimasi dan data historis. Karena sejatinya tidak ada yang dapat mengetahui masa depan secara pasti. 


Akan tetapi, dengan menggunakan anggaran produksi ini setidaknya perusahaan memiliki dasar yang dapat diukur dan jelas atas kebijakan serta tindakan yang dilaksanakan sehingga memberikan kejelasan bagi manajemen tentang arah dan tujuannya, dalam hal ini arah dan tujuan dari kegiatan produksi. Dalam penyusunan anggaran produksi dapatt digunakan rumus atau formula sebagai berikut :

Kuantitas Penjualan Produk Jadi                      =  xxxxx unit (1)
Kuantitas Persediaan Akhir Produk Jadi          =  xxxxx unit (2)
Kuantitas Kebutuhan Produk Jadi                    =  xxxxx unit (1+2) (3)
Kuantitas Persediaan Awal Produk Jadi           =  xxxxx unit (4)
Kuantitas Produk Jadi                                       =  xxxxx unit (3-4) (5)


B.  Manfaat Anggaran Produksi
Anggaran produksi sangatlah berguna bagi perusahaan untuk menjaga jumlah persediaan atau stock barang, dasar dalam sistim pengendalian internal dalam mengevaluasi kinerja bagi divisi bersangkutan beserta manajernya, menekan biaya produksi serendah mungkin dengan potensi inventory turnover setinggi mungkin, memberikan kejelasan yang dapat diukur dalam kegiatan produksi barang, dan lain – lain. Secara lebih jelas dan terstruktur, berikut manfaat dari anggaran produksi yang perlu diketahui :

1.   Berhubungan dengan perencanaan (planning) :
1) Membantu manajemen dalam meneliti dan mempelajari segala permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas produksi.

2) Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan menentukan arah dan aktivitas produksi yang paling menguntungkan.

3) Membantu arah atau menunjang kebijakan yang akan dibuat terkait kegiatan produksi.

4)   Membantu manajemen dalam memilih tujuan perusahaan.

5) Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia sesuai kebutuhan.

2.   Berhubungan dengan kordinasi (coordinatingi)
1) Membantu mengkoordinir faktor sumber daya manusia dengan perusahaan.

2) Membantu menilai kesesuaian antara rencana aktivitas produksi perusahaan dengan keadaan lingkungan usaha yang dihadapi.

3) Membantu dalam penempatan modal pada berbagai saluran – saluran produksi yang  menguntungkan secara efektif dan efisien.

4) Membantu mengetahui kegiatan produksi yang dilaksanakan apakah telah efektif dan efisien atau belum.

3. Berhubungan dengan motivasi, anggaran memotivasi para pelaksananya dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

4. Berhubungan dengan komunikasi, yaitu melalui anggaran manajemen menyampaikan informasi yang berhubungan dengan tujuan. strategi, kebijaksanaan, rencana, pelaksanaan, dan penyimpangan yang terjadi.

5. Berhubungan dengan pengendalian dan evaluasi kinerja (controlling and evaluation), yaitu :
1)   Membantu mengawasi kegiatan produksi yang efektif
2)   Membantu mencegah pemborosan akibat produksi berlebih
3)   Membantu menetapkan standar baru terkait produksi

6. Berhubungan dengan pendidikan, yaitu anggaran mendidik para manajer mengenai bagaimana bekerja secara rinci pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
  

C.  Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Produksi
Pada dasarnya anggaran merupakan hasil dari taksiran, agar anggaran dapat berfungsi dengan baik maka taksiran tersebut harus dibuat seakurat mungkin yang di dukung dengan pengalaman, data, dan informasi yang relevan. Berikut beberapa hal yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi :

1.   Anggaran Transaksi Penjualan
Seberapa banyak jumlah unit penjualan yang direncakan akan mempengaruhi jumlah unit produksi.

2.   Anggaran Persediaan Produk Jadi
Seberapa banyak jumlah persediaan yang direncanakan pada setiap akhir periode akan mempengaruhi jumlah unit produksi.

3.   Kapasitas mesin dan peralatan produksi yang tersedia
Adanya dukungan dari  fasilitas mesin produksi dan kapasitas produksi yang tersedia.

4.   Sumber daya manusia
Adanya dukungan dari sumber daya manusia khususnya yang berhubungan dengan kegiatan produksi baik dari segi kemampuan (skill) maupun jumlah.

5.   Sumber daya modal
Adanya dukungan dari sumber daya modal yang dimiliki oleh perusahaan akan mempengaruhi kelancaran proses produksi yang telah direncanakan.


Selain faktor – faktor internal di atas, penyusunan anggaran produksi juga dipengaruhi oleh faktor – faktor yang berasal dari luar seperti tingkat pendidikan masyarakat, tingkat penghasilan masyarakat, penyebaran penduduk, agama, budaya, kebijakan pemerintah, perkembangan teknologi serta keadaan ekonomi nasional maupun internasional. Lebih lanjut, perhatikan contoh resume soal dan jawaban anggaran produksi dibawah. 
         
  
D.  Contoh Cara Penyusunan Anggaran (budgeting) Produksi
Jumlah unit atau barang yang akan dijual memiliki hubungan langsung dengan kebijakan yang diputuskan oleh manajemen perusahaan yang tentunya akan mempengaruhi besarnya unit atau barang yang akan diproduksi. Jika perusahaan menggunakan sistim job order costing, dapat digunakan data historis orderan atau riset/data orderan perusahaan sejenis.


Dalam praktiknya, seringkali terdapat kebijaksanaan tertentu yang diterapkan untuk menyusun anggaran produksi ini. Masing – masing dari kebijakan tersebut tentunya akan menimbulkan penggunaan pendekatan atau metode yang berbeda. Dalam penyusunan anggaran produksi. Berikut ini kebijaksaan atau metode yang digunakan oleh perusahaan dalam menyusun anggaran produksi :

1.   Stabilitas Produksi
Besarnya unit produksi tetap (stabil) dari periode ke periode dimana besarnya unit persediaan dibiarkan mengambang. Dalam kebijaksanaan atau metode ini, unit atau barang yang akan diproduksi dari waktu ke waktu ditentukan terlebih dahulu baru kemudian unit persediaan dapat ditentukan. Berikut contoh atau ilustrasi dalam penyusunan anggaran produksi dengan pendekatan atau metode stabilitas produksi :

Berikut ini rencana penjualan produk A pada suatu perusahaan bernama PT. Mirai Cheung Perwira selama tahun 2019 :


Persediaan per 01 Januari 2019 diketahui sebesar = 8.250 unit
Persediaan per 31 Desember 2019 diperkirakan sebesar = 4.500 unit


Penyelesaian :
1)   Hitung terlebih dahulu unit produksi rata – rata :


Produksi Rata – rata = 325.000/12 = 27.083,33 = 27.083 unit


2)   Penyusunan Anggaran Produksi Inti


Keterangan :
Perhitungannya dimulai dari produksi januari yang dikurangi dengan persediaan awal januari untuk mendapatkan jumlah kebutuhan di bulan januari dan seterusnya. Persedian akhir diperiode sebelumnya merupakan persediaan awal di periode berikutnya. Ingat persediaan 31 Desember yang telah diperkirakan di awal.


2.   Stabilitas Tingkat Persediaan
Dalam penggunaan metode ini besarnya unit produksi dari waktu ke waktu ditentukan dengan mengusahakan unit persediaan yang selalu sama di mana besarnya unit produksi dibiarkan mengambang. Berikut contoh penyusunannya dengan menggunakan soal yang sama di atas :

1)  Tentukan terlebih dahulu rata – rata kenikan atau penurunan persediaan dari awal tahun hingga akhir tahun setelah sebelumnya telah menghitung jumlah produksi seperti langkah 1 di metode pertama.

Rata – rata perubahan persediaan = (4.500-8.250)/12 = -3.750/12
        = -312,5 unit
Artinya tejadi penurunan selama satu tahun sebesar 3.750 atau 312,5 per bulan.

2)     Penyusunan Anggaran Produksi Inti


Keterangan :
Cara perhitungannya dimulai dari persediaan awal yang dihitung dengan dikurangi rata – rata selisih persediaan untuk memperoleh persediaan awal berikutnya. Persedian akhir diperiode sebelumnya merupakan persediaan awal di periode berikutnya. Ingat persediaan 31 Desember dan 1 Januari tahun 2019 yang telah diperkirakan di awal.
           

3.   Kombinasi Stabilitas Produksi dan Tingkat Persediaan
Besarnya unit produksi dan unit persediaan dalam metode ini sama – sama berfluktuasi berdasarkan syarat – syarat tertentu yang telah ditetapkan oleh manajemen. Misal seperti adanya batasan maksimal atau minimal unit persediaan yang harus terpenuhi. Berikut ini contoh soal beserta jawabannya atau contoh cara penyusunannya :


Masih dengan informasi soal yang sama di atas, kemudian manajemen PT. Mirai Cheung Perwira menetapkan persyaratan bahwa unit produksi berfluktuasi plus minus sebesar 10% dari produksi rata – rata per bulan sehingga diperoleh batasan unit produksi yang diperkenankan berfluktuasi diantara jumlah berikut :

Unit Produksi maksimal         = 27.083 unit x 110% = 29.791,3 unit
Unit produksi minimum          = 27.083 unit x 90%     = 24.374,7 unit

Manajemen menetapkan persyaratan bahwa unit persediaan awal dan akhir berfluktuasi antara 4.600 unit ≤ persediaan ≤ 7.000 unit.


Untuk melakukan penyusunan anggaran produksi dengan kebijaksanaan atau metode ini maka hitung terlebih dahulu jumlah produksi seperti langkah satu pada metode yang pertama, susun anggaran produksinya dengan kebijaksanaan ini secara coba – coba (trial and error) sampai dengan batasan – batasan yang telah ditetapkan dapat dipenuhi, berikut tabel anggaran produksinya :

Persediaan rata – rata = 325.000/12 = 27.083,33 = 27.083
325.000 x 10% =  32.500
32.500 x 12      = 390.000
325.000 – 390.000 = -65.000


Keterangan :
Perhatikan aturan mainnya atau kebijakan yang dibuat perusahaan, pastikan anggaran produksi yang dibuat tidak melanggar kebijakan – kebijakan tersebut.


Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : MEMAHAMI REWORK DAN SCRAP