INSPIRASI BISNIS : PERBEDAAN SOLOPRENEUR DENGAN FREELANCER DAN ENTREPRENEUR



A.  Latar Belakang
             Seiring dengan perubahan zaman dan teknologi, perilaku manusia pun perlahan ikut berubah. Dari generasi tua dengan pemahaman menabung pangkal kaya, kini berubah menjadi generasi dengan pemahaman investasi pangkal kaya. Dari pemahaman generasi tua yang lebih mengutamakan waktu bersama keluarga, kini berubah menjadi generasi millenial yang umumnya aktif hingga berpindah – pindah kerja dan lebih utamakan job time. Dari yang generasi tua dimana ibu mengurus anaknya, kini berubah menjadi baby sister yang merawat anak – anak karena Ibunya lebih utamakan sibuk berkarir. Namun dalam beberapa hal, penulis lebih menyukai pemikiran orang - orang dahulu dibandingkan generasi penulis sendiri, seperti yang penulis tandai dengan warna biru. 

            Kemudian dari yang dulunya manual dan terpisah – pisah, kini berubah menjadi otomatis dan bisa all in one. Dari yang dahulunya entrepreneur yang intinya usaha yang dijalankan dengan bantuan orang lain, kini muncul istilah solopreneur yang intinya usaha yang dijalankan oleh diri sendiri secara totalitas. Seperti apa solopreneur itu? Apa bedanya dengan freelancer yang juga bekerja secara mandiri? Yuk pahami lebih dalam.




B.  Hakikat Solopreneur
        Solopreneur merupakan seseorang yang memulai dan menjalankan usaha atau pekerjaan atau bisnis dengan dirinya sendiri secara kreatif dan bersedia untuk mengambil resiko yang besar (risk taker). Pada hakikatnya, solopreneur melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain, tapi bukan berarti tidak membutuhkan dan anti bantuan dari orang lain ya. Menurut laporan dari Money Inc, solopreneurship telah berkembang dengan pesat dan saat ini jutaan orang cocok dengan sistim usaha seperti ini. 

      Tentu pekerjaan seperti ini sangat menyenangkan bagi beberapa orang sebab menawarkan waktu dan situasi serta kondisi yang fleksibel sesuai kebutuhan dan keinginan, khususnya bagi mereka yang berkepribadian introvert yang umumnya akan lebih merasa nyaman juga aktif dan menonjol kemampuannya saat bekerja sendiri. 

            Bisnis yang memungkinkan bagi solopreneur pada umumnya berkaitan dengan hal – hal yang kreatif seperti writer, designer, graphic designer, fashion designer, business consultant, photographer, videographer dan lain sebagainya. Tentunya yang mendukung keadaan solopreneur ini mampu eksis ialah keberadaan teknologi yang semakin canggih dan media sosial. Dua hal tersebut merupakan senjata utama dari pelaku solopreneur. Gadget (umumnya laptop dan smartphone) merupakan teman dan rekan sejatinya dalam bekerja.




C.  Kelebihan dan Kekurangan
             Sekilas solopreneur terlihat seperti seorang freelancer, namun sebenarnya itu dua tipe pekerjaan yang berbeda. Freelancer atau tenaga lepas atau pekerja lepas adalah seseorang yang bekerja sendiri dan tidak berkomitmen kepada majikan jangka panjang. Siapapun yang akan menggunakan jasanya dapat menjadi majikan atau atasan atau bos bagi freelancer, tetapi hanya dalam jangka waktu yang tidak panjang. 

            Seperti misalnya seorang fotografer yang diajak untuk mengerjakan proyek foto prawedding artis secara bersama - sama, seorang desainer pakaian yang di sewa untuk membantu perusahaan menciptakan produk pakaian baru, seorang penulis lepas yang bekerja membuat tulisan untuk suatu perusahaan media, dan lain – lain. Sedangkan seorang solopreneur murni mengerjakan usaha atau bisnis atau pekerjaannya secara mandiri dan untuk diri sendiri tidak untuk pihak lain. Seperti misalnya seorang penulis blog, penulis buku, desainer pakaian yang membuat dan menjual produknya secara mandiri, fotografer yang menjual hasil foto nya, dan lain – lain. Intinya solopreneur itu bekerja dengan dirinya sendiri dan juga untuk dirinya sendiri.

             Kelebihan menjadi seorang solopreneur adalah memiliki fleksibilitas atau kebebasan dalam bekerja, bebas memilih waktu, situasi dan tempat bekerja serta barangkali dapat bekerja dengan lebih tenang tanpa gangguan. Lebih bebas mengatur waktu agar memiliki quality time bersama keluarga dan orang – orang tercinta. Meskipun begitu jika terlalu over solopreneur khususnya bagi yang belum menikah, biasanya akan menyebabkan perasaan kesepian karena lebih seringnya berinteraksi hanya dengan dirinya sendiri. 

            Solusinya, atur dan sisihkanlah juga waktumu untuk bersosial dengan sahabat atau teman atau orang lain, terlebih jika telah memiliki keluarga. Pastinya tidak mudah juga untuk memulai menjadi seorang solopreneur, namun bukan berarti tidak mungkin. Dan yang tidak kalah pentingnya lagi ialah berpeganglah selalu pada syariat dalam setiap kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan agar selalu memilih yang halal – halal saja sehingga memberikan keberkahan untuk diri sendiri maupun untuk mereka yang tercinta. Sebab yang halal pastilah baik dan yang haram pastilah tidak baik. Amin

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : MEMAHAMI REWORK DAN SCRAP