LOGISTIK : MANAJEMEN PERGUDANGAN




A.  Aktivitas Pergudangan
Pergudangan dalam setiap kegiatan bisnis perdagangan dan manufaktur sangatlah krusial. Tidak hanya untuk menjaga barang atau persediaan perusahaan agar tetap dalam keadaan baik, melainkan juga untuk menciptakan efisiensi dalam kegiatan bisnis perusahaan. Secara umum, aktivitas gudang terdiri atas :


1.  Menerima Barang (Receiving)
Secara lebih spesifik dalam kegiatan ini terdiri dari penurunan barang dari kendaraan pengiriman (unloading), pembukaan bungkusan material, pemeriksaan kesesuaian material dengan daftar pengiriman barang (packing list), melakukan pemeriksaan kualitas barang, memutuskan kualitas barang (apakah barang dapat diterima, ditolak, atau diterima dengan syarat) serta penanganan barang untuk disimpan di gudang.


Pada kondisi ditolak atau mungkin barang diterima dengan syarat, maka barang tersebut dapat dikembalikan langsung kepada perusahaan pengirimnya, atau disimpan sementara untuk diambil oleh perusahaan pengirim pada periode lain. Selama masa penyimpanan sementara dibutuhkan tempat yang kondusif dan sebaiknya dipisahkan dari persediaan (inventory) lain supaya proses pengambilannya efektif. Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses penerimaan barang yaitu :

1) Material, terkait jumlah, ukuran, bentuk, berat sifat fisik dan kimiawi, waktu dan frekuensi.
2)  Peralatan dan fasilitas yang digunakan
3) Orang, dalam arti siapa yang diberi tanggungjawab mengurusi, mengirim dan menerima barang tersebut.


2.   Penyimpanan (Put-Away)
Merupakan kegiatan pengiriman barang dari lokasi receiving ke lokasi penempatan persediaan atau inventory. Kegiatan ini dapat dilakukan secara manual oleh tenaga manusia sendiri atau dengan bantuan alat, seperti forklift truck. Tentunya pemilihan alat yang akan digunakan sesuai dengan ukuran inventory atau persediaan yang akan di angkut. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini ialah terkait berat barang, kecepatan pengiriman atau pemindahan barang, sifat, perlakuan (seperti barang pecah belah yang butuh perlakuan khusus), dan ukuran barang.


3.  Penyimpanan (Storage)
Setelah barang telah dipindahkan ke gudang, maka selanjutnya barang di simpan di tempat penyimpanan yang sesuai dengan spesifikasi barang. Tujuan dari penyimpanan persediaan adalah untuk menjamin :

1)  Kecukupan kapasitas dan efisiensi pemakaian tempat penyimpanan
2)  Pengendalian kualitas dan kuantitas material selama penyimpanan (audit)
3)  Pasokan kebutuhan material untuk pemakai
4)  Kerapihan dan perawatan tempat dan alat penyimpanan
5)  Keselamatan orang dan lingkungan disekitar tempat penyimpanan


Storage dapat dibagi berdasarkan fungsi area di dalam gudang. Misalnya, gudang bahan mentah, gudang barang jadi, gudang dengan perlakuan khusus terhadap suhu, sifat, (cair, padat, gas, mudah, terbakar, waktu kadaluarsa), area yang disewa oleh perusahaan tertentu, area berdasarkan dimensi, pemasok atau harga. Ini merupakan hal – hal yang perlu diperhatikan dengan baik dan teliti sehingga kelak tidak menimbulkan masalah dalam penyimpanan barang.


4.   Pengambilan (Picking)
Dalam kegiatan ini mencakup penerimaan dan pemrosesan order, mencari lokasi penenempatan barang, meletakkan barang pada tempat penyimpanan, mengambil barang yang dipesan, pengecekan kondisi fisik dan jumlah barang, sampai dengan penyerahan barang kepada bagian pengiriman. Perlu diperhatikan juga aturan FIFO (First In First Out), peralatan yang digunakan, pencatatan status barang yang diambil, dan aturan lainnya termasuk regulasi pemerintah.


5.   Pengepakan dan Pengemasan (Shipping)
Di tahap kegiatan ini mencakup pengepakan barang setelah diambil pada proses picking, kemudian barang diserahkan kepada kendaraan pengangkut (loading), konsolidasi pengiriman dengan barang – barang lain yang akan dikirim ke tujuan (sebaiknya barang yang dikirim ke tujuan yang berdekatan menggunakan kendaraan pengiriman yang sama), sampai kegiatan persiapan dokumentasi pengiriman barang.


Semakin kecil ukuran kemasan, semakin mudah penanganannya. Di sisi lain perhatikan juga terkait ukuran kontainer dan standar volumetric weight untuk pertimbangan biaya dan penanganan pengiriman yang optimum, lokasi tujuan customer atau konsumen, dan peraturan yang telah ditetapkan mengenai penanganan barang tersebut. Tujuan dari pengemasan barang ini yaitu :

1)   Melindungi barang dari berbagai benturan, debu dan lain – lain agar barang tetap dalam kondisi baik selama perjalanan
2)    Memudahkan proses penanganan barang tersebut.
3)  Menyesuaikan dengan alat yang akan digunakan untuk menangani barang tersebut berikutnya.

Setelah dikemas, barang dikirim oleh bagian transportasi. Kegiatan pengeluaran dan pengiriman material yaitu sebagai berikut :

1)     Pemindahan barang dari tempat penyimpanan ke tempat pengemasan
2)     Pengecekan fisik, tipe, jumlah dan kondisi barang
3)     Pemuatan barang seefektif dan seefisien mungkin
4)     Pengumpulan barang yang dibutuhkan sesuai permintaan dari konsumen
5)  Pengangkutan barang ke tempat tujuan. Dalam proses ini, pemilihan penggunaan infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah setempat sangat penting untuk melakukan efisiensi waktu dan biaya.



B.  Pentingya Manajemen Pergudangan
Pelayanan yang bermanfaat dan dapat diberikan dengan adanya manajemen pergudangan ini ialah sebagai berikut :
 
1.   Memberi fasilitas pada setiap pergerakan persediaan atau inventory sejak kedatangannya dari supplier (inbound) sampai pengiriman dengan meninggalkan perusahaan (outbound) menuju proses proses yang berikutnya, termasuk di dalamnya terkait layanan penyimpanan yang berkualitas sehingga dapat menjamin keadaan barang tetap dalam kondisi baik.


2.   Menghemat biaya transportasi melalui proses break-bulk, konsolidasi, cross docking. Jika perusahaan melayani banyak konsumen dengan lokasi yang jauh, maka perusahaan dapat menggunakan juga transportasi untuk mengirim ke setiap konsumen.


    Untuk menghemat biaya pengiriman tersebut, perusahaan dapat mengirim barang jadi di gudang yang lokasinya dekat dengan semua konsumen yang dituju tersebut (Break-Bulk) jika perusahaan memiliki satu tujuan konsumen yang sama maka lebih hemat jika di kirim ke lokasi gudang yang dekat dengan konsumen yang kemudian barang dari berbagai perusahaan atau pabrik tersebut dapat di teruskan dengan biaya yang lebih murah (konsolidasi).


    Atau dapat melakukan cross docking yaitu beberapa produsen yang ingin mengirimkan barangnya kepada beberapa konsumen yang sebelumnya dikirim terlebih dahulu ke satu titik gudang yang dekat dengan para konsumen tersebut (distribution center/transit mixing point).


3. Memberikan fasilitas dalam proses pengiriman barang yang andal dan efisien kepada konsumen, dan menyediakan keamanan bagi penanganan inventory tersebut. Maka pentingnya menjaga kondisi gudang agar tetap dalam keadaan baik dan bersih sehingga kualitas penyimpanan pun lebih terjamin.

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)