LOGISTIK : KOMPONEN BIAYA PERSEDIAAN



A.  Biaya Persediaan (Inventory Cost)
Persediaan merupakan salah satu aset lancar dari perusahaan yang sangat menentukan berjalannya kegiatan operasional perusahaan (umumnya dagang dan manufaktur) sehingga mendapat perhatian yang begitu besar dari manajemen perusahaan.


Oleh karena itu, biaya persediaan ini memiliki porsi yang cukup besar dalam laporan keuangan perusahaan, khususnya dalam perhitungan biaya pokok produksi. Ini belum termasuk risiko penyimpanan persediaan atau inventori dalam waktu yang lama serta dalam jumlah yang besar, seperti barang yang hilang, rusak dan persediaan barang yang telah kadaluarsa.


Umumnya pada perusahaan manufaktur, biaya pembelian persediaan barang dagang (bahan mentah dan barang operasional) dapat mencapai angka 40% sampai dengan 60% dari total biaya produksi, sedangkan untuk perusahaan jasa memiliki porsi biaya persediaan yang lebih kecil.


Tidak semua persediaan yang dimiliki perusahaan akan selalu terpakai di saat itu juga, maka persediaan tersebut akan di letakkan di gudang dengan status sebagai inventory sehingga menimbulkan biaya yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan.


Untuk lebih memahaminya, perlu untuk memahami bagaimana aliran biaya dalam proses produksi sebuah barang. Tentunya sebuah perusahaan membutuhkan dana agar bisa menjalankan operasionalnya, salah satunya untuk membeli barang baik barang mentah.

Barang mentah tersebut kemudian menjadi persediaan perusahaan saat bahan mentah diterima oleh perusahaan, lalu ketika memasuki tahap produksi, statusnya menjadi Work-in-Process (WIP). 


Setelah selesai diproduksi dan menghasilkan barang jadi, maka barang tersebut akan dijual dan menghasilkan pendapatan atau biasanya dikenal dengan istilah cash inflow. Selama penjualan belum terjadi, maka akan mengakibatkan timbulnya berbagai biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan atau yang biasa dikenal dengan istilah cash outflow.


Secara sederhana, siklus dimana sebuah perusahaan memproduksi bahan mentah sampai dengan fase penjualan disebut sebagai inventory turnover. Dengan kata lain, melalui angka inventory turnover atau perputaran persediaan ini dapat mencerminkan seberapa likuid persediaan yang dikelola oleh perusahaan atau dapat juga memberikan informasi tentang kemampuan manajemen dalam melakukan pengelolaan persediaan.


Umumnya, jika angka perputaran persediaan semakin tinggi maka semakin positif. Angka inventory turnover ini dapat diperoleh dengan rasio perbandingan antara jumlah Cost of Goods Sold dengan jumlah Average Inventory In Currency Unit (COGS/Av.Inventori). 


Tidak kalah pentingnya juga mengetahui kemampuan perusahaan dalam menjamin ketersediaan barang yang siap untuk dijual sementara menunggu datangnya barang dari pabrik, dimana semakin banyak barang yang tersedia maka semakin panjang jangka waktu perusahaan dalam menjamin penjualan. Kemampuan penjaminan penjualan tersebut dapat dilihat dari angka rasio days of supply, yaitu dengan membandingkan antara total inventory dengan Average Dialy Consumption.



B.  Komponen Biaya Inventori (Component of Inventory Costs)
Setelah mengetahui gambaran seputar biaya persediaan diatas, dapat dipahami bahwa biaya tersebut sangat krusial dalam sebuah bisnis khususnya manufaktur dan perdagangan sehingga harus benar – benar dapat dikelola dengan baik dan tepat. Secara lebih rinci lagi, biaya - biaya persediaan dibagi menjadi 4 macam komponen sebagai berikut :

1.   Biaya Modal atau Harga Inventori
Yaitu terdiri atas biaya pengadaan barang sampai dengan perusahaan memperoleh barang tersebut. Misalnya biaya pembelian bahan mentah, biaya pajak untuk barang – barang impor, dan asuransi.

Jika lokasi penyimpanan persediaan lebih dari satu, maka sangat dimungkinkan untuk membagi pembebanan biaya modal  ke masing – masing lokasi penyimpanan persediaan sesuai pemakaian, walaupun penempatan fisik terpusat. Pembebanan ini perlu dilakukan karena pusat penyimpanan inventory melayani kebutuhan setiap lokasi penyimpanan inventory.


2.   Biaya Simpan (Carrying Cost)
Biaya ini terdiri dari biaya gaji karyawan gudang yang menjaga dan mengawasi inventory, biaya perawatan tempat penyimpanan persediaan, biaya pembelian dan perawatan peralatan penanganan inventory, biaya asuransi, biaya kerusakan inventory yang ditanggung perusahaan, biaya bongkar muat inventory dan transportasi pengirimannya.


3.   Biaya Pesan (Ordering Cost)
Ketika perusahaan melakukan pemesanan persediaan, terdapat karyawan yang melakukan kegiatan administrasi, mencari perusahaan pemasok inventory, mempersiapkan pengiriman, sampai inventory dipindahkan dan diterima di gudang perusahaan. Tentunya semua itu membutuhkan biaya, dalam hal ini biaya gaji karyawan – karyawan tersebut.


4.   Biaya Kehabisan Inventory
Sedikit berbeda dengan ketiga komponen biaya di atas, dimana biaya ini muncul akibat dari kejadian yang tidak terduga dari aktivitas penjualan. Lebih jelasnya, biaya ini terdiri atas :

1)  Lost Sales Cost, yaitu biaya yang diakibatkan oleh kehilangan peluang pendapatan yang diperoleh dari pembeli atau konsumen akibat persediaan habis yang kemudian membuat konsumen kecewa dan membeli produk subtitusi atau produk serupa dari kompetitor.


2) Backorder Cost, biaya yang timbul akibat adanya penjualan di masa depan kepada konsumen sehingga mengharuskan perusahaan untuk menambah aktivitas pengadaan barang untuk memenuhi pesanan konsumen tersebut, yaitu mulai dari biaya administrasi sampai dengan biaya penambahan produksi.


3) Biaya terkait kapasitas, yaitu biaya yang muncul akibat adanya perubahan dalam konsumsi bahan mentah atau perubahan dalam penjualan barang jadi. Jika tingkat penjualan bertambah, maka perusahaan akan membutuhkan lebih banyak karyawan atau menaikan jam operasional mesin.

  Sebaliknya ketika tingkat penjualan menurun maka perusahaan akan melakukan pengurangan jumlah karyawan atau pengurangan operasional jam mesin. Biaya terkait kapasitas ini meliputi biaya rekrut dan mengeluarkan karyawan, biaya lembur, biaya pelatihan untuk karyawan baru dan biaya yang timbul akibat kenaikan jam kerja mesin.

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)