ANGGARAN PERUSAHAAN : RESUME ANGGARAN PIUTANG, UTANG DAN KAS
A. Pengertian Anggaran Piutang
Sebelum membahas lebih jauh, maka pahami dasarnya terlebih dahulu yaitu apa itu piutang? Piutang Usaha (account receivable) secara sederhana merupakan penjualan atau
pemberian jasa secara tidak tunai kepada pihak lain atau konsumen atau customer. Menurut Warren Reeve Dan Fess
(2005:404) piutang adalah semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lain,
termasuk individu, perusahaan, atau organisasi. Sri Dwi Ari Ambarwati
(2010:155) menjelaskan, piutang adalah sejumlah saldo yang akan diterima dari
pelanggan.
Piutang usaha akan bertambah
jumlahnya apabila penjualan kredit meningkat, sedangkan jika penjualan kredit
menurun atau pelunasan piutang, penyisihan piutang penghapusan piutang, dan
potongan penjualan maka tentunya berkurang jumlah piutang usaha.
Anggaran piutang usaha adalah suatu
anggaran yang secara terperinci merencanakan perubahan piutang usaha selama
periode yang akan datang, meliputi rencana mengenai bertambahnya piutang karena
penjualan kredit dan berkurangnya jumlah piutang karena adanya pelunasan
piutang, penyisihan piutang, penghapusan piutang, dan potongan penjualan.
Piutang usaha dapat di pandang
sebagai bentuk investasi bagi perusahaan yang akan memberi manfaat di masa yang
akan datang, seperti :
1. Peningkatan
omzet penjualan sehingga dapat meningkatkan jumlah keuntungan
2. Pada
jenis usaha tertentu, kredit jangka panjang dapat menciptakan keuntungan
tambahan tertentu bagi perusahaan.
3. Dapat
mempererat hubungan dagang antara perusahaan dengan relasi – relasinya.
Penjualan kredit atau piutang dalam pengaruhnya terhadap jumlah kas
perusahaan yaitu sebagai berikut :
1. Jangka
waktu kredit yang diberikan, dimana semakin lama jangka waktu kredit maka
semakin lama jarak antara terjadinya transaksi penjualan dan penerimaan uang
kas dari penjualan.
2. Keaktifan
dari petugas penagih piutang, dimana semakin aktif petugas melakukan penagihan
piutang pada waktunya maka semakin cepat arus kas masu ke dalam kas perusahaan
3. Mutu
atau kualitas dari debitur yang dipercaya membeli barang secara kredit, apakah
mampu membayar tepat waktu atau lebih cepat atau justru menunggak.
4. Situasi
dan kondisi usaha pada umumnya yang dipengaruhi oleh banyak hal, dari faktor
internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka
perusahaan perlu membuat suatu perkiraan mengenai pola pembayaran piutang para
debitur yang disebut dengan anggaran
piutang. Meskipun anggaran piutang tidak mempunyai suatu bentuk standar
yang harus digunakan, akan tetapi langkah – langkah yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan anggaran piutang yaitu :
1. Menentukan
besarnya jumlah penjualan tunai dan jumlah penjualan kredit yang dihasilkan
perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
2. Menentukan
besarnya bad debt atau piutang tak
tertagih yang harus dicadangkan. Besarnya jumlah bad debt yang harus dicadangkan,biasanya dinyatakan dalam bentuk
persentase. Dalam perhitungan bad debt
ini perlu diperhatikan apakah bad debt
ini dikurangi langsung dari total penjualan kredit kemudian menghitung
penerimaan piutang pada periode – periode berikutnya, atau dihitung belakangan
termasuk di dalam jumlah dari penjualan kredit.
3. Identifikasi
term of credit, yaitu syarat
persyaratan kredit yang ditentukan dan disepakati. Kemudian setelah teridentifikasi,
maka selanjutnya memperkirakan penerimaan pada periode anggaran, misalnya di
bulan penjualan terjadi realisasi penerimaan sebesar 80%, di bulan berikutnya
10% dan seterusnya.
B. Pengertian Anggaran Utang
Utang usaha (account payable) merupakan kewajiban
perusahaan kepada pihak lain akibat aktivitas transaksi yang di lakukan secara
non tunai atau kredit. Jumlah utang
usaha akan meningkat jika terjadi pembelian kredit, sedangkan utang usaha akan
berkurang ketika terjadi pelunasan utang dan diberikannya potongan pembelian.
Anggaran utang usaha merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci mengenai perubahan utang usaha selama periode yang akan datang, dimana meliputi rencana mengenai bertambahnya utang akibat pembelian kredit dan berkurangnya utang akibat adanya pelunasan utang serta potongan pembelian.
Tentunya pembelian kredit atau utang usaha ini akan berdampak pada arus kas perusahaan, maka dari itu perusahaan perlu memperhatikan hal – hal berikut dalam menentukan anggaran utang, yaitu :
Anggaran utang usaha merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci mengenai perubahan utang usaha selama periode yang akan datang, dimana meliputi rencana mengenai bertambahnya utang akibat pembelian kredit dan berkurangnya utang akibat adanya pelunasan utang serta potongan pembelian.
Tentunya pembelian kredit atau utang usaha ini akan berdampak pada arus kas perusahaan, maka dari itu perusahaan perlu memperhatikan hal – hal berikut dalam menentukan anggaran utang, yaitu :
1.
Jangka waktu kredit yang diberikan oleh kreditur kepada perusahaan.
2.
Iklim dunia usaha pada umumnya terkait
likuiditas perusahaan.
3.
Seterusnya mirip seperti anggaran
piutang.
C. Pengertian Anggaran Kas
Kas (cash) merupaka aset dengan kedudukannya
yang sentral demi menjaga kelancaran operasional perusahaan. Jumlah kas yang
memadai sangat penting bagi kelancaran usaha perusahaan sehari – hari.
Jumlah kas yang kurang akan mengakibatkan tidak terbayarnya kewajiban perusahaan atau terganggunya operasional perusahaan, sedangkan jumlah kas yang berlebih akan mengakibatkan adanya jumlah kas yang menganggur (idle fund) sehingga tidak produktif. Anggaran kas adalah perencanaan mutasi serta posisi kas dalam jangka waktu tertentu, yang terdiri atas :
Jumlah kas yang kurang akan mengakibatkan tidak terbayarnya kewajiban perusahaan atau terganggunya operasional perusahaan, sedangkan jumlah kas yang berlebih akan mengakibatkan adanya jumlah kas yang menganggur (idle fund) sehingga tidak produktif. Anggaran kas adalah perencanaan mutasi serta posisi kas dalam jangka waktu tertentu, yang terdiri atas :
1. Perencanaan
penerimaan kas (aliran kas masuk)
2. Perencanaan
pengeluaran kas (aliran kas keluar)
3. Penetapan
sisa kas minimum
Sifat aliran kas, baik aliran kas
masuk maupun aliran kas keluar, dapat bersifat kontinu artinya frekuensi
penerimaan atau pengeluaran kas yang sering diterima atau dikeluarkan oleh
perusahaan ataupun bersifat tidak kontinu (insidentil).
Contoh dari penerimaan kas secara
kontinu yaitu seperti penerimaan kas yang berasala dari hasil penjualan produk
secara tunai dan hasil pelunasan piutang. Sedangkan aliran kas masuk yang
bersifat insidentil seperti misalnya penerimaan kas yang berasal dari
penyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit bank, imbal
jasa giro, penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi dan lain
sebagainya.
Contoh dari aliran kas keluar yang
sifatnya kontinu seperti pengeluaran kas untuk pembelian bahan baku, pembayaran
upah, gaji dan kesejahteraan karyawan, pembayaran biaya listrik dan air, biaya
telepon dan lain sebagainya.
Sedangkan kas keluar yang bersifat insidentil
yaitu pengeluaran kas untuk pembayaran bunga, pembayaran dividen, pembayaran
pajak penghasilan, pembayaran angsuran utang, pembelian kembali saham
perusahaan, dan pembelian aktiva tetap.
Tujuan dari penyusunan anggaran
kas, baik pengeluaran kas maupun penerimaan kas, antara lain sebagai berikut :
1. Menunjukkan
posisi kas pada akhir periode sehingga dapat diketahui apakah posisi kas
tersebut surplus atau defisit.
2. Memberikan
informasi kecukupan kas perusahaan terkait keputusan apakah perlu mencari kas
tambahan melalui utang atau penyertaan modal atau tidak perlu serta membantu
manajemen dalam mengidentifikasi idle
fund sehingga dapat segera di putar dan ditempatkan pada hal – hal yang
produktif, misalnya ditempatkan dalam marketable
securities.
3. Mengkoordinasikan
jumlah kas dalam hubungannya dengan :
1) Kebutuhan
kas untuk menjamin ketersediaannya modal kerja (capital working)
2) Penerimaan
kas dari penjualan
3) Kebutuhan
kas untuk investasi
4) Kebutuhan
kas untuk pembayaran utang
4. Menetapkan
dasar pengkreditan yang efektif jika perusahaan akan memberikan fasilitas
kredit bagi konsumennya. Jumlah kas yang kurang mendukung tentunya akan membuat
perusahaan lebih ketat dalam memberikan utang.
5. Pengendalian
kas perusahaan (controlling cash)
agar operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Terdapat 2 pendekatan pokok yang
dapat digunakan dalam penyusunan anggaran (budgeting) kas, yaitu sebagai berikut :
1. Metode
penerimaan dan pengeluaran kas (metode terpadu)
2. Metode
aliran kas menurut laporan perhitungan laba rugi (metode pendapatan neto yang
disesuaikan).
Tidak kalah pentingnya juga perlu
diperhatikan jumlah safety cash balance yang diisyaratkan. Safety cash balance merupakan jumlah kas
minimal yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban
finansialnya pada setiap saat ketika diperlukan. Beberapa faktor yang
mempengaruhi besar kecilnya safety cash
balance yaitu :
1. Perbandingan
antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar
2. Penyimpangan
aliran kas yang diperkirakan
3. Adanya
hubungan baik dengan pihak perbankan
D. Tahapan Penyusunan Anggaran (budgeting) Kas
Pada umumnya
terdapat dua jenis anggaran kas yang dibutuhkan oleh perusahaan, yaitu anggaran
kas jangka pendek untuk mendukung aktivitas perusahaan dalam jangka pendek
(biasanya terkait operasional harian perusahaan) dan anggaran kas jangka
panjang untuk mendukung aktivitas perusahaan dalam jangka panjang (biasanya
terkait keputusan pendanaan dan investasi).
Manfaat dari penyusunan anggaran kas bagi perusahaan dapat mengetahui posisi kasnya apakah dalam keadaan defisit atau dalam keadaan surplus atau berada di titik break event point akibat operasi perusahaan sehingga dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan. Berikut ini merupakan tahapan dan penjelasan bagaimana cara menyusun anggaran kas yaitu sebagai berikut :
Manfaat dari penyusunan anggaran kas bagi perusahaan dapat mengetahui posisi kasnya apakah dalam keadaan defisit atau dalam keadaan surplus atau berada di titik break event point akibat operasi perusahaan sehingga dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan. Berikut ini merupakan tahapan dan penjelasan bagaimana cara menyusun anggaran kas yaitu sebagai berikut :
1. Tahap
pertama, menyusun taksiran penerimaan kas dan pengeluaran kas menurut rencana
operasional perusahaan.
2. Tahap
kedua, menyusun taksiran kebutuhan dana yang diperlukan untuk menutup defisit
dan menyusun taksiran pembayaran bunga dari utang beserta waktu pelunasan
kembali utang tersebut atau menyusun taksiran belanja dana karena adanya dana idle setelah diperhitungkan safety cash balance.
3. Tahap
ketiga, menyusun kembali taksiran seluruh penerimaan dan pengeluaran kas, yang
merupakan anggaran kas final.
Baca
juga contoh soalnya dan beberapa anggaran lainnya :
https://kazenime22.blogspot.com/2019/02/anggaran-perusahaan-piutang-dan-kas.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/anggaran-perusahaan-lengkap-contoh.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/anggaran-perusahaan-contoh-anggaran.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/08/anggaran-produksi-pengertian-manfaat.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/11/anggaran-perusahaan-anggaran-biaya.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/03/anggaran-perusahaan-pengertian-manfaat.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/anggaran-perusahaan-contoh-anggaran_14.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/02/anggaran-perusahaan-piutang-dan-kas.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/anggaran-perusahaan-lengkap-contoh.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/anggaran-perusahaan-contoh-anggaran.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/08/anggaran-produksi-pengertian-manfaat.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/11/anggaran-perusahaan-anggaran-biaya.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/03/anggaran-perusahaan-pengertian-manfaat.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/anggaran-perusahaan-contoh-anggaran_14.html
Comments
Post a Comment