TEORI AKUNTANSI : POSTULAT DALAM AKUNTANSI (POSTULATE ACCOUNTING)

Postulat Akuntansi : By Indra Y.P


A. Apa Yang Dimaksud Postulat Akuntansi (Accounting Postulate)
Menurut Belkaoui (2000 :171) postulat akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma , berterima umum berdasarkan kesesuaiannya berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, menggambarkan lingkungan (ekonomi, politik, sosiologi, dan hukum) dari suatu lingkungan dimana akuntansi itu beroperasi. 


Postulat berasal dari bahasa latin yang disebut yaitu postulatum dan postulare yang berarti meminta dan menuntut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, postulat merupakan asumsi yang menjadi pangkal dalil yang dianggap benar tanpa perlu membuktikannya (aksioma yaitu pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian). 


Aristoteles memandang postulat sebagai satu diantara premis - premis pertama pembuktian. Postulat dianggapnya sebagai sesuatu yang terbuktikan akan tetapi digunakan tanpa pembuktian.




Akutansi merupakan sistim pencatatan keuangan yang diciptakan untuk menciptakan keseragaman sistim pencatatan keuangan secara umum sehingga mempermudah bagi pelaku maupun penggunanya di mana pun ia berada.


Bisa dibayangkan apabila sistim akuntansi tidak diterapkan secara umum, di setiap perusahaan pun berbeda – beda cara mencatatnya maka akan mempersulit banyak pihak. Demi terciptanya keseragaman tersebut, dalam sistim akuntansi pun memiliki beberapa asumsi dasar yang harus di pahami dan di jadikan dasar bagi setiap penggunanya yang disebut sebagai Postulat Akuntansi. 


Dengan kata lain Postulat akuntansi adalah berbagai asumsi atau pernyataan yang diciptakan dan menjadi suatu kebenaran yang harus dijadikan dasar atau dipatuhi dalam setiap penyusunan laporan keuangan.


B.  Macam – Macam Prinsip atau Postulat Akuntansi
Secara singkat yang disebut sebagai postulat akuntansi merupakan asumsi dasar mengenai lingkungan akuntansi. Terdapat 4 asumsi dasar yang melandasi proses penyusunan laporan keuangan secara keseluruhan, yaitu :

1.   Monetary Unit Assumtion (Asumsi Unit Moneter)
Artinya setiap data transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harus dapat dinyatakan dalam satuan mata uang. Asumsi ini memungkinkan akuntansi untuk mengkuantifikasi setiap transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi ke dalam nilai mata uang. 


Dengan data kuantitatif yang terukur dan dinyatakan dalam satuan mata uang tersebut, pengguna dapat dapat mengomunikasikan informasi ekonomi dan membuat keputusan ekonomi yang rasional. Singkatnya, asumsi ini mensyaratkan data kuantitatif dan bukan data kualitatif kecuali di olah terlebih dahulu hingga menjadi data kuantitatif.




2.   Economic / Business Entity Assumtion (Asumsi Entitas Bisnis)
Sederhananya, asumsi ini mengharuskan pengguna untuk memisahkan antara transaksi – transaksi atau aktivitas pribadi (pemilik) dengan transaksi atau aktivitas perusahaan, antara aktivitas bisnis yang satu dengan bisnis yang lainnya sehingga informasi keuangan yang tersaji dalam laporan keuangan benar – benar menggambarkan kondisi keuangan dan performa perusahaan.



3.   Accounting / Time Period Assumtion (Asumsi Periode Akuntansi)
Yaitu pemisahan segala aktivitas atau transaksi perusahaan berdasarkan periodenya atau bisa disebut umur aktivitas perusahaan. Umur aktivitas perusahaan ini umumnya terbagi atas 4 periode akuntansi yaitu bulanan (monthly), tiga bulanan (quarterly), atau tahunan (annually). 


Di zaman yang semakin cepat ini, menjadi salah satu tantangan dan tuntutan tersendiri bagi sistim akuntansi di mana harus menyediakan sistim akuntansi yang tidak hanya sekedar efektif dan efisien, melainkan juga real time. Akan tetapi hingga saat ini sepengetahuan penulis belum ada yang dapat menyajikan informasi keuangan secara real time karena tidak efisien.
           


4.   Going Concern Assumtion (Asumsi Kesinambungan Usaha)
Artinya setiap perusahaan didirikan tidak dengan maksud di likuidasi dalam jangka waktu yang pendek. Meskipun dalam keadaan gagal atau merugi, perusahaan tetap diharapkan terus beroperasi dan hidup dalam jangka waktu yang lama. Asumsi ini yang menjadi dasar dalam penggolongan antara aset atau utang lancar dengan utang ataua aset tidak lancar serta adanya historical cost dan depreciation.



Jadi setelah di minta sebutkan dan jelaskan seputar postulat akuntansi, sudah paham kan? Semoga bermanfaat ya. . . :-)

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : MEMAHAMI REWORK DAN SCRAP