AKUNTANSI KEUANGAN : MEMAHAMI PENGERTIAN, PROSEDUR DAN METODE DANA KAS KECIL (PETTY CASH)
Form Petty Cash Receipt : By Indra Y.P
A. Definisi Dana Kas Kecil ( Pettycash )
Seperti materi yang pernah dibahas oleh
penulis tentang cash in bank terkait
rekonsiliasi bank, bukan cuma sekedar kemauan perusahaan belaka untuk
menempatkan dana kas di rekening bank melainkan juga untuk kepentingan
pengendalian internal perusahaan. Meskipun demikian, perusahaan tetap
menyisihkan sebagian kecil dari jumlah kas untuk disimpan dalam brankas
perusahaan yang disebut dengan dana kas kecil.
Dana kas kecil atau biasa disebut juga dengan petty cash merupakan uang kas yang tersimpan dalam brankas kantor suatu perusahaan untuk membiayai spending yang jumlahnya relatif kecil dan sering terjadi. Seperti misalnya membeli pulpen, alat pembersih lantai, perangko, vas bunga, alas meja tamu yang ada di front office, tinta printer, makanan dan minuman untuk tamu atau para pelamar kerja yang sedang tes dan lain – lain. Tentu akan sangat tidak efisien apabila menggunakan cash in bank untuk membiayai transaksi – transaksi tersebut. Terkait form atau contoh format slip kas kecil dapat di lihat pada gambar di atas.
Dana kas kecil atau biasa disebut juga dengan petty cash merupakan uang kas yang tersimpan dalam brankas kantor suatu perusahaan untuk membiayai spending yang jumlahnya relatif kecil dan sering terjadi. Seperti misalnya membeli pulpen, alat pembersih lantai, perangko, vas bunga, alas meja tamu yang ada di front office, tinta printer, makanan dan minuman untuk tamu atau para pelamar kerja yang sedang tes dan lain – lain. Tentu akan sangat tidak efisien apabila menggunakan cash in bank untuk membiayai transaksi – transaksi tersebut. Terkait form atau contoh format slip kas kecil dapat di lihat pada gambar di atas.
B. Resume Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
Dana kas kecil pertama kali dibentuk dengan cara membuat estimasi jumlah
kas yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk membiayai keperluan rutin selama
periode tertentu (biasanya ini tugas manajer operasional). Setelah mendapatkan
angka kebutuhan kas kecil, maka pihak operasional meminta persetujuan kepada
pejabat berwenang (biasanya Manajer Cabang atau Direktur Keuangan). Setelah di approve pejabat terkait, maka pejabat
terkait membuat cek dan dicairkan kas sebanyak jumlah yang telah diestimasi dan
approve tersebut.
Kemudian uang kas tersebut disimpan oleh seorang karyawan yang tunjuk khusus dan diberi wewenang (biasanya staf keuangan) atas nama perusahaan untuk membayarkan kas dari dana kas kecil.
Setiap terjadi transaksi yang melibatkan dana kas kecil, karyawan yang diberi wewenang tersebut mencatat secara rinci dalam masing – masing formulir penerimaan kas kecil (petty cash receipt atau petty cash voucher) yang bernomor urut tercetak serta ditandatangani oleh karyawan yang bersangkutan dan pihak yang menerima pembayaran atas kas kecil.
Demi kepentingan pengendalian internal dan pencatatan, maka seluruh dokumen pendukung (misal faktur tagihan) harus dilampirkan dengan formulir penerimaan kas kecil. Saat ingin melakukan pengisian kas kecil, karyawan bersangkutan membuat permintaan pengisian kembali dana kas kecil (petty cash custodian) ke bagian keuangan beserta seluruh petty cash receipt dan dokumen - dokumen pendukungnya untuk verifikasi dan di approve.
Setelah di approve oleh bagian keuangan, kemudian cek akan dibuat sebesar jumlah pengisian kembali yang diminta. Pada saat yang bersamaan, seluruh dokumen pendukung akan diberi stempel “Lunas” untuk menghindari terjadinya pembayaran berganda atau diuangkan kembali faktur penagihan.
Kemudian uang kas tersebut disimpan oleh seorang karyawan yang tunjuk khusus dan diberi wewenang (biasanya staf keuangan) atas nama perusahaan untuk membayarkan kas dari dana kas kecil.
Setiap terjadi transaksi yang melibatkan dana kas kecil, karyawan yang diberi wewenang tersebut mencatat secara rinci dalam masing – masing formulir penerimaan kas kecil (petty cash receipt atau petty cash voucher) yang bernomor urut tercetak serta ditandatangani oleh karyawan yang bersangkutan dan pihak yang menerima pembayaran atas kas kecil.
Demi kepentingan pengendalian internal dan pencatatan, maka seluruh dokumen pendukung (misal faktur tagihan) harus dilampirkan dengan formulir penerimaan kas kecil. Saat ingin melakukan pengisian kas kecil, karyawan bersangkutan membuat permintaan pengisian kembali dana kas kecil (petty cash custodian) ke bagian keuangan beserta seluruh petty cash receipt dan dokumen - dokumen pendukungnya untuk verifikasi dan di approve.
Setelah di approve oleh bagian keuangan, kemudian cek akan dibuat sebesar jumlah pengisian kembali yang diminta. Pada saat yang bersamaan, seluruh dokumen pendukung akan diberi stempel “Lunas” untuk menghindari terjadinya pembayaran berganda atau diuangkan kembali faktur penagihan.
C. Ringkasan Metode Pencatatan Dana Kas Kecil
Metode pencatatan kas kecil yang
dapat digunakan oleh akuntan terbagi atas dua, yaitu metode pencatatan sistim
dana tetap (imprest fund system) dan
metode pencatatan sistim dana pencatatan dana kas tidak tetap (fluctuating fund system).
Dalam metode imprest fund system tidak perlu melakukan penjurnalan selama terjadi transaksi, penjurnalan dilakukan ketika pengisian kembali dana kas kecil dilakukan. Sedangkan dalam fluctuating fund system penjurnalan tetap saat terjadinya transaksi hingga pengisian kembali dana kas kecil. Untuk lebih jelasnya, berikut contoh cara pencatatan dan penjurnalannya :
Dalam metode imprest fund system tidak perlu melakukan penjurnalan selama terjadi transaksi, penjurnalan dilakukan ketika pengisian kembali dana kas kecil dilakukan. Sedangkan dalam fluctuating fund system penjurnalan tetap saat terjadinya transaksi hingga pengisian kembali dana kas kecil. Untuk lebih jelasnya, berikut contoh cara pencatatan dan penjurnalannya :
1.
Imprest Fund System
Ø Ketika
pembentukan dana kas kecil sebesar Rp 5.000.000 :
Kas Kecil Rp 5.000.000
Kas di Bank Rp 5.000.000
Ø Ketika
terjadi transaksi, misal pembelian pulpen dan tinta printer Rp 300.000, ongkos
perjalanan kerja Rp 500.000, dan biaya training karyawan baru sebesar Rp
3.000.000 :
No Jurnal
Ø Ketika
Pengisian kembali dana kas kecil :
Perlengkapan
kantor Rp 300.000
Beban lain – lain Rp Rp 3.500.000
Kas di bank Rp 3.800.000
2.
Fluctuating Fund System
Ø Ketika
pembentukan dana kas kecil sebesar Rp 8.000.000 :
Kas Kecil Rp 8.000.000
Kas di bank Rp 8.000.000
Ø Ketika
terjadi transaksi, misal membeli kalkulator kantor Rp 800.000, membayar biaya
jasa perbaikan mesin oleh pihak eksternal mesin Rp 350.000, pembelian air
mineral dalam kemasan untuk tamu sebesar Rp 100.000. Maka :
Peralatan
Kantor Rp 800.000
Beban maintenance Rp 350.000
Beban
lain – lain Rp 100.000
Kas
Kecil Rp 1.250.000
Ø Ketika
pengisian kembali dana kas kecil, sebesar Rp 2.000.000 :
Kas Kecil Rp 2.000.000
Kas
di bank Rp
2.000.000
Tidak lupa penulis mengingatkan terkait menerapkan prinsip yang benar - benar syariah ya, terkait bahasan ini lebih baik tempatkan dana kas kecil tersebut di rekening perbankan syariah. Semoga Bermanfaat ya. . . :-)
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/akuntansi-keuangan-metode-biaya.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/02/akuntansi-keuangan-rekayasa-laba.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/02/akuntansi-keuangan-wesel-tagih-dan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/akuntansi-keuangan-memahami-analisis.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/akuntansi-keuangan-pemahaman-rasio_5.html
Tidak lupa penulis mengingatkan terkait menerapkan prinsip yang benar - benar syariah ya, terkait bahasan ini lebih baik tempatkan dana kas kecil tersebut di rekening perbankan syariah. Semoga Bermanfaat ya. . . :-)
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/akuntansi-keuangan-metode-biaya.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/02/akuntansi-keuangan-rekayasa-laba.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/02/akuntansi-keuangan-wesel-tagih-dan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/akuntansi-keuangan-memahami-analisis.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/akuntansi-keuangan-pemahaman-rasio_5.html
Comments
Post a Comment