MANAJEMEN KEUANGAN : MACAM - MACAM ANALISIS RASIO KEUANGAN
By Indra Y.P : Analisis Rasio Keuangan
A. Pengertian Rasio
Keuangan
Rasio Keuangan merupakan angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan antar pos yang ada di laporan keuangan yang memiliki hubungan signifikan atau
berarti, seperti antara modal dengan utang, utang lancar dengan aset lancar,
laba dengan pendapatan, persediaan dengan harga pokok dan lain - lain. Angka –
angka ini sering digunakan oleh para stakeholder sebagai Analisis Keuangan yang
sederhana dan efisien untuk menentukan suatu keputusan. Bagi investor tentunya
angka – angka ini tentunya diperlukan untuk membuat keputusan investasi,
sedangkan bagi pihak internal perusahaan digunakan sebagai tolak ukur prestasi
atau kinerja manajemen. Bagi pemerintah tentunya ini bermanfaat dalam menilai
kehidupan perusahaan dan dijadikan sebagai salah satu dasar dalam penentuan
kebijakan ke depannya, khususnya kebijakan terkait pengenaan pajak kepada
perusahaan.
B. Analisis
Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan
penyelidikan terhadap kondisi finacial suatu perusahaan (kinerja maupun
kesehatan keuangannya) dengan menggunakan rasio keuangan yang berguna dalam
pembuatan keputusan. Sederhana dan efisien, itulah alasan mengapa banyak yang
menggunakan rasio ini dalam analisis keuangan. Di sisi lain, dalam praktiknya analisis
rasio keuangan memiliki beberapa kelemahan, yaitu :
1. Kesulitan
dalam memilih rasio yang tepat sesuai kebutuhan pemakai. Misalkan anda ingin
menilai kesehatan keuangan suatu perusahaan dalam jangka pendek, rasio apa yang
digunakan? Tentunya jika salah dalam memilih maka akan sangat berpengaruh pada
kualitas pengambilan keputusan.
2. Keterbatasan
akuntansi atau laporan keuangan. Seperti angka – angka dalam laporan keuangan
yang mengandung banyak taksiran (perkiraan) dan bersifat subjektif, nilai yang
terkandung dalam laporan keuangan merupakan nilai perolehan atau nilai
historis bukan nilai pasar sehingga kurang mewakili kondisi keuangan suatu
perusahaan, klasifikasi dalam laporan keuangan akan berdampak pada angka rasio
dan metode pencatatan yang digunakan dapat berbeda – beda antara perusahaan
sejenis bahkan dalam perusahaan itu sendiri dalam periode yang berbeda sehingga
mempengaruhi objektivitas angka rasio.
3. Akan
mengalami kesulitan apabila seluruh atau sebagian unsur rasio keuangan tidak
tersedia.
4. Kesulitan atau akurasi data rasio tersebut
berkurang drastis apabila data yang diperlukan tidak sinkron.
5. Kesulitan
dalam melakukan perbandingan antar perusahaan karena adanya perbedaan sistim
pencatatannya.
C. Jenis
– Jenis Rasio Keuangan
Secara umum rasio keuangan yang paling
sering digunakan menurut penulis terbagi atas rasio likuiditas(kemampuan
pemenuhan kewajiban jangka pendek), solvabilitas(kemampuan pemenuhan kewajiban
jangka panjang), rentabilitas atau profitabilitas dan rasio pasar. Berikut beberapa
contoh rasio yang telah disebutkan diatas :
1. Rasio
Likuiditas
Ø Current
Ratio = Current Asset : Current Liabilities
Ø Quick
Ratio = Current Asset – (Inventory + prepaid expense) : Current Liabilities
Ø Cash
Ratio = Cash : Current Asset
Ø Cash
to Current Liabilities Ratio : Cash : Current Liabilities
2. Rasio
Solvabilitas
Ø Debt
to Equity Ratio = Total Debt : Total Asset
Ø Debt
Service Ratio = Net Income – (interest expense +depreciation + noncash
expense) : Interest
Payment and loans.
3. Rasio
Rentabilitas atau Profitabilitas
Ø Profit
Margin Ratio = Net Income : Income/Sales
Ø Asset
Turnover = Income : Total Asset
Ø Return
On Equity = Net Income : Total Equity
Ø Return
On Asset = Net Income : Total Asset
Ø Profit
On Employee Perform = Net Income : Employee Quantity
4. Rasio
Pasar
Ø Price
Earning Ratio = Market Price : Earning Per Share
Ø Price
To Book Value = Market Value : Book Value
Ø Dividend
Payout Ratio = Dividend Per share : Earning Per Share
Comments
Post a Comment