FINANCIAL UMUM : KEPEKAAN DALAM MENGHADAPI RISIKO

Sensitivity to Risk : By Indra Y.P

            
            
Resiko merupakan akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Sekecil apapun, resiko akan selalu hadir dalam kehidupan kita. Ketika mau makan dan minum pun, ada resiko tersendak. Termasuk dalam hal berbisnis. Resiko bisnis merupakan akibat buruk yang akan terjadi terhadap usaha atau bisnis akibat dari suatu tindakan yang dilakukan. Sangat penting bagi para pebisnis maupun calon pebisnis untuk mengetahui, memahami dan mempertimbangkan resiko ke dalam planning bisnisnya sebelum dieksekusi. 


Dan menurut penulis yang tidak kalah pentingnya atau bahkan lebih penting lagi adalah mengetahui bagaimana kita merespon resiko tersebut atau biasanya disebut dengan kepekaan pebisnis/investor, sebab ini akan berakibat buruk secara ekonomi dan juga psikologi bahkan kesehatan dan nyawa apabila kita mengabaikan poin tersebut. Perhatikan berapa banyak kasus orang menjadi gila atau bahkan bunuh diri karena mengalami kerugian akibat tidak siap menerima resiko bisnis yang dijalankannya?. Maka dari itu, sangat penting mengetahui dan memahami diri kita sendiri dalam merespon suatu resiko. Berikut beberapa macam respon psikologi kita terhadap resiko :


1.   Risk Averter
Tipe orang – orang yang termasuk dalam kelompok ini biasanya sangat takut menghadapi resiko. Bagi mereka yang termasuk dalam kelompok ini, resiko merupakan sesuatu yang sebisa mungkin harus dihindari dan dijauhi. Biasanya ketika ditawari suatu bisnis yang beresiko tanpa pikir panjang ia akan menolak tawaran tersebut meskipun ia memiliki bakat di situ. Selain itu dalam pekerjaan biasanya mereka lebih memilih suatu pekerjaan yang konstan dan low skill. 


Apabila anda termasuk dalam kelompok ini, maka disarankan jangan terjun ke dunia bisnis atau pekerjaan yang beresiko, apalagi beresiko tinggi. Orang – orang yang mudah mengucap kata menyerah dan banyak cari alasan pembenaran atas tindakannya untuk menyerah termasuk dalam kelompok ini. “High risk, high gain”, itulah rule yang berlaku secara umum. Artinya ketika kita ingin memiliki penghasilan yang besar maka kita juga harus siap menanggung resiko yang besar.


2.   Risk Taker With Premium
Kelompok ini termasuk kategori mereka yang cukup berani menghadapi resiko yang akan menimpanya. Pada prinsipnya mereka yang termasuk dalam kelompok ini berani menghadapi resiko selama potensi keuntungan yang akan diperoleh lebih besar. Anda yang termasuk dalam kelompok ini sudah memiliki bekal dasar yang cukup baik untuk memulai bisnis.


3.   Risk Taker
Biasa juga disebut sebagai risk seeker atau risk lover karena keberaniannya dalam menghadapi resiko. Risk taker mirip dengan risk taker with premium, perbedaannya adalah pada jumlah required rate of return atau penghasilan yang diisyaratkannya.

Biasanya mereka yang termasuk dalam kategori ini akan cenderung lebih berani dari risk taker with premium selama potensi keuntungannya sangat besar atau lebih besar dari potensi keuntungan yang akan diterima oleh risk taker with premium

Sekilas para risk taker ini terlihat serakah dan cenderung mengabaikan resiko, tapi sebenarnya tidak demikian. Mereka tetap memperhitungkan resiko yang ada. Anda yang termasuk dalam kategori ini memiliki mental dasar yang matang dalam berbisnis dalam hal menghadapi resiko tentunya.


4.   Indifferent Risk
Kelompok yang satu ini sangat positif dalam menghadapi resiko, sebab cenderung menikmati yang namanya resiko. Dalam prinsipnya, potensi untung dengan resiko yang dihadapinya tidak berhubungan sama sekali dalam setiap keputusan bisnis yang ia ambil. 

Tidak peduli seberapa besar pun resiko maupun potensi keuntungan yang akan ia hadapi dan peroleh, just do it. Bahkan ketika di tawarkan suatu bisnis dengan keuntungan yang kecil tetapi resiko yang tinggi sekalipun tetap akan diterimanya. 

Mereka yang termasuk dalam kelompok ini sering dikatakan oleh orang – orang dari kalangan pebisnis sebagai calon pebisnis atau pebisnis yang tidak memiliki tujuan bisnis, selain menikmati resiko itu sendiri. Sebagai tambahan dari penulis, biasanya mereka ini merupakan orang – orang yang sangat penyabar, pandai bersyukur dan tidak banyak mengeluh (calon istri idaman penulis ini mah, hehehe). Meskipun begitu, tetap saja perilaku yang cenderung sembarangan dalam menghadapi resiko merupakan hal yang negatif dalam dunia bisnis dan bisa berujung pada kerugian.

Jadi, anda termasuk kategori yang mana nih? :-)

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)