BISNIS DAN INVESTASI : USAHA SENIOR LIVING DI INDONESIA




A.  Bisnis Senior Living
Bisnis ini cukup diminati di berbagai kota besar. Lalu apa yang dimaksud dengan bisnis Senior Living?. Mudahnya, Senior Living adalah bagian atau inovasi dari bisnis properti dan real estate di mana perusahaan memberikan fasilitas – fasilitas untuk memenuhi kebutuhan orang lanjut usia.atau manula. Seperti misalnya Rukun Senior Living yang terdapat di area bogor dan sentul city. 


Berbagai fasilitas yang tawarkan sesuai kebutuhan para manula disediakan oleh perusahaan, seperti restoran yang menyajikan makanan ala western maupun asia, cafe di mana biasanya di manfaatkan oleh manula untuk minum kopi di pagi hari, game room yaitu ruang serba guna bagi para manula untuk berkumpul dan memainkan berbagai game  dan kegiatan bersama lainnya, activity room bagi mereka yang menyukai aktivitas karaoke/menonton film, art and craft room yaitu fasilitas untuk kegiatan seni seperti misalnya melukis, fitness room, swimming pool, fishing pond/gazebos and walking path di mana tersedia danau untuk aktivitas memancing dan bersantai serta olahraga jalan kaki, ballroom digunakan untuk acara party, birthday party, reuni, wedding anniversary dan aneka perayaan lainnya.


Selain fasilitas – fasilitas properti diatas, tentunya perusahaan pun menyediakan pelayanan dimentia support bagi manula yang membutuhkan kemampuan kognitif akibat Alzheimer’s maupun kondisi dimensia lainnya serta nursing care bagi mereka yang membutuhkan dukungan fisik yang lebih tinggi dalam melakukan kegiatan hidup sehari – hari Activity of Dialy Living) 24 jam seperti bantuan berbusana, mandi, perawatan tubuh, makan, pengaturan obat -  obatan, mengoptimalkan aktivitas olahraga, motorik, kognitif, terapi, bantuan mobilitas.


Di mana pun kita tinggal, pasti terdapat biaya yang harus dikeluarkan. Faktor – faktor pemicu biaya itu sendiri sangat banyak. Dalam lingkungan senior living ini, faktor – faktor biaya tersebut adalah sewa atau cicilan, asuransi,  Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), listrik/air/internet/TV cable, pegawai rumah tangga, pangan, biaya pemeliharaan rumah dan taman, kegiatan dan sosialisasi, jasa security, emergency call 24 jam, transportasi. 


Untuk tarif atau biaya keanggotaan yang harus dikeluarkan untuk tempat tinggal tipe apartemen biasanya sebesar Rp 1,8 milyar sedangkan untuk tipe villa dikenakan 2 Milyar yang tentunya untuk jangka waktu seumur hidup. Tentunya biaya yang ditetapkan ini dapat berbeda – beda tergantung dari kelengkapan dan kualitas dari fasilitas serta pelayanan yang diberikan.


B.  Peluang Bisnis
Tingginya populasi kaum lanjut usia membuat bisnis senior living khususnya senior club  di Indonesia begitu potensial. Ketua Asosiasi Senior Living Indonesia (ASLI) Marlin Marpaung mengatakan hingga tahun 2025 diperkirakan portofolio seniors living  dapat mencapai Rp 23 Triliun. Menurutnya, di Asia, portofolio bisnis senior living Indonesia berada di peringkat 3, setelah China dan India, di mana populasi usia senior di Indonesia mencapai lebih 24 juta jiwa. 


Walaupun masih tergolong baru di Indonesia. Seorang Country Manager Maria Herawati Manik sebelumnya pun mengatakan bahwa di Indonesia masih jarang ada perumahan atau apartemen yang sudah ramah bagi lansia. Berbeda dengan di luar negeri seperti Amerika Serikat di mana penyediaan fasilitas bagi lansia sudah merupakan hal yang lumrah, bahka dari hunian yang murah hingga mahal.


Sebenarnya pemicu lahirnya bisnis ini merupakan budaya dari masyarakat itu sendiri. Seperti di luar negeri, orang yang telah berusia 21 tahun biasanya akan hidup sendiri keluar rumah, artinya begitu lulus kuliah diharapkan mereka dapat keluar rumah dan mampu tinggal sendiri. Sebaliknya, jika di Indonesia kebanyakan orang masih tinggal bersama orang tua dan secara kultunya, lansia biasanya di urus oleh anaknya. 


Sementara orang tua di luar negeri khususnya di negara barat tidak mau merepotkan anaknya, mereka tetap mau independen, tinggal bersama anak juga membuat mereka menjadi terbatas. Di sisi lain, belum tentu juga anak memiliki waktu terus – menerus untuk orang tuanya sehingga para lansia ini mulai berpikir untuk menghabiskan waktunya dengan orang yang sebaya atau sesama lansia. 


Meskipun belum banyak, di Indonesia pun terdapat karakter orang tua yang seperti itu, umumnya dari kalangan keluarga kelas atas atau pebisnis atau eksekutif. Apalagi di dukung oleh psikologi millenial yang umumnya lebih di sibukkan dalam bekerja bahka bekerja sambil berbisnis.

Semoga bermanfaat ya... :-)
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/bisnis-dan-investasi-cara-mudah.html
https://kazenime22.blogspot.com/2020/01/akuntansi-keuangan-pencatatan-return.html

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)