FINANSIAL UMUM : APA ITU CASH DAN CASHLESS BESERTA PERBANDINGANNYA

Cash Atau Cashless : By Indra Y.P



A.  Latar Belakang
Perkembangan zaman yang begitu cepat mempengaruhi budaya masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Salah satunya terkait sistim pembayaran yang digunakan, dari yang awalnya cash perlahan berubah menjadi cashless atau non tunai. Awalnya transaksi cashless ini merupakan kebutuhan dalam dunia bisnis agar kegiatan usaha yang dijalani semakin lancar dan menghemat waktu. Seiring berjalannya waktu, transaksi cashless ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat dengan berbagai promo yang menarik. 


Di mulai dari diskon harga barang tertentu, cash back, poin yang dapat ditukar dan lain – lain. Lantas, apakah kita harus mengikuti untuk menjadi masyarakat dengan pembayaran non tunai atau cashless society? Ataukah tetap berpegang pada sistim pembayaran tunai?

B.  Evolusi Cashless Society
Sistim pembayaran non tunai  atau cashless merupakan sistim pembayaran yang tidak melibatkan uang kas, dalam arti tidak terjadi pertukaran uang fisik, hanya pertukaran angka keuangan atau data keuangan elektronik yang kemudian disesuaikan secara otomatis pada masing – masing wadah dan akun yang menampung data keuangan yang dikenal dengan istilah e-wallet atau dompet digital, seperti Go-Pay, Ovo, LinkAja, Dana, PayPal, Skrill, Neteller dan lain – lain. 


Berdasarkan kompilasi data Bank Indonesia menunjukkan perkembangan transaksi non tunai sangat pesat. Jika melihat pada tahun 2013, volume transaksi non tunai hanya sebesar 39,44% dari total transaksi. Di tahun 2018 transaksi non tunai ini telah mendominasi sebesar 60,6%, dengan unsur yang mencakup transfer, gesek kartu debit dan kredit serta uang elektronik. Setidaknya ada 5 hal yang mendorong atau mempengaruhi begitu pesatnya kenaikan angka transaksi non tunai :


1. Sejumlah penyedia fasilitas uang elektronik kompak dalam memberikan promo menarik kepada para customer yang menggunakannya. Akan tetapi, promo – promo tersebut membuat konsumen menjadi lebih konsumtif akibat tergoda dengan diskon atau promo yang intinya menyuguhkan harga yang murah, khususnya bagi para wanita.


2. Transaksi cashless memberikan kemudahan dalam bertransaksi, seperti misalkan jika ingin membeli sesuatu, tinggal tap QR code atau memberikan kode unik sebagai validasi pembayaran. Dengan begitu, lebih hemat waktu dan biaya jika dibandingkan dengan transaksi tunai.


3. Budaya transaksi elektronik atau cashless society ini disosialisasikan bahwa dapat menghindarkan masyarakat dari angka kriminal fisik sebab masyarakat tidak membawa uang.

4. Kebijakan yang dibuat terkadang membuat masyarakat tidak mempunyai pilihan selain ikut menggunakan uang elektronik. Seperti misalnya dalam pembayaran tol, commuter line, transjakarta.


5. Gaya hidup atau lifestyle. Sudah menjadi kebiasaan masyarakat umum yang sepertinya selalu mengikuti arah pergerakan tren terbaru. Apa – apa serba diikutin, “kalau nggak ikut ya ketinggalan jaman” atau "kalau nggak ikut nggk gaul" kira – kira seperti itu bahasa pasarnya anak muda.

Perkembangan Transaksi Non Tunai : By Indra Y.P

C.  Keunggulan dan Kekurangan
Lebih jauh lagi sangat penting jika kita mengetahui keunggulan dan kekurangan dari masing – masing sistim transaksi, baik cash maupun cashless agar kita lebih bijak dalam memanfaatkan kedua sistim pembayaran tersebut. Berikut ikhtisar atau gambaran beberapa keunggulan dan kekurangan dari masing – masing sistim pembayaran tersebut :

 Keunggulan : By Indra Y.P

Kekurangan  ; By Indra Y.P


D.  Perspektif Penulis
Berdasarkan informasi yang telah dijelaskan diatas, menurut penulis cash maupun cashless sama – sama dibutuhkan, terlebih di zaman yang menuntut kecepatan seperti sekarang. Tergantung jumlah, situasi dan kondisi, kapan saat yang tepat menggunakan uang kas dan kapan saat yang tepat menggunakan uang elektronik. 


Misalnya ketika ingin belanja dalam jumlah yang relatif kecil, maka tidak perlu menggunakan uang elektronik, sebab akan dikenakan biaya sehingga kurang efisien. Contoh lainnya adalah melihat kondisi jaringan internet di toko atau tempat yang menyediakan fasilitas pembayaran non tunai tersebut, jika sering macet maka akan terjebak dalam antrian panjang juga atau pada akhirnya tidak jadi belanja, dan contoh – contoh lainnya.


Menurut penulis, lebih baik dan lebih bijak jika dipadukan antara keduanya sehingga apabila tidak dapat melakukan transaksi non tunai, maka kita bisa membayarnya secara tunai. Kalau soal keamanan, menurut penulis dengan metode cashless sekalipun kita tetap rentan menjadi sasaran perampokan dengan cara mengirim ke rekening atau akun uang elektronik tertentu dan kemudian diambil atau dicairkan oleh si pelaku. Yang paling penting juga ialah selalu perhatikan halal dan haramnya ya.


Untuk menghindari aksi perampokan ini, tentunya dengan cara berpenampilan sederhana, bawa uang secukupnya, hindari tempat sepi, belajar bela diri, bersikap ramah dan baik terhadap siapa saja (sebab terkadang perampok pun masih punya hati, terkadang ada diantaranya yang tidak tega dan mengurungkan niatnya untuk merampok orang baik) serta yang paling penting mohon perlindungan kepada-Nya.

http://kazenime22.blogspot.com/2019/04/perspektif-dampak-fenomena-air-asia-dan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/bisnis-dan-investasi-cara-mudah.html
http://kazenime22.blogspot.com/2019/07/analisis-dan-perspektif-era-baru.html

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)