TEORI EKONOMI MAKRO : MEMAHAMI PENDAPATAN NASIONAL

National Income : By Indra Y.P


A.  Pengertian Pendapatan Nasional
            Menurut Afred Marshall, pendapatan nasional atau dividen nasional adalah tenaga kerja dan modal dari suatu negara yang mengelola sumber alamnya untuk memproduksi sejumlah netto komoditi, baik material maupun immaterial, termasuk jasa dan sejenisnya. Secara sederhana, Pendapatan Nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima masyarakat dalam suatu negara pada periode teretentu. Dengan kata lain, pendapatan nasional ini mencerminkan keadaaan ekonomi suatu masyarakat dalam sebuah negara secara agregat.


B.  Konsep Pendapatan Nasional
            Maksud dari konsep pendapatan nasional ini adalah rancangan atau susunan dari pendapatan masyarakat secara agregat atau pendapatan nasional. Untuk lebih jelasnya, berikut konsep – konsep yang terdapat dalam pendapatan nasional :

1.   Produk Domestik Bruto (PDB)
            Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Bruto adalah seluruh nilai (market value) produk barang dan jasa yang dihasilkan pada suatu wilayah negara dalam periode tertentu (biasanya satu tahun) oleh masyarakat negara tersebut maupun asing. Perlu diperhatikan bahwa angka PDB merupakan angka dari nilai barang yang di produksi, bukan hasil penjualan barang produksi tersebut. Cara produk domestik bruto ini adalah dengan menjumlahkan produksi masyarakat dalam negeri dengan produksi masyarakat asing yang berada di dalam negeri.

2.   Produk Nasional Bruto (PNB)
            Produk Nasional Bruto atau Gross National Bruto merupakan seluruh nilai pasar produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara dalam periode waktu tertentu (biasanya satu tahun), baik yang dihasilkan di dalam maupun diluar negeri. Cara menghitungnya adalah dengan menjumlahkan Produk domestik bruto dengan produksi WNI luar negeri kemudian dikurangi produksi asing dalam negeri.

3.   Net National Product (NNP)
            Produksi nasional bersih atau biasa di sebut Net Natinal Product adalah jumlah atau nilai bersih produksi masyarakat suatu negara setelah disesuaikan. Dengan kata lain, jumlah PNB bersih, maksudnya jumlah PNB setelah dikurangi penyusutan dari objek produksi tersebut. Nilai penyusutan ini biasanya berupa taksiran sehingga bersifat subjektif, artinya seberapa besar jumlahnya tergantung dari metode yang digunakan oleh suatu negara untuk menghitungnya. Cara menghitung Net National Product ini yaitu jumlah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan.

4.   Net National Income (NNI)
            Pendapatan Nasional bersih (Net National Income) adalah penerimaan bersih atau jumlah balas jasa yang diperoleh masyarakat pemilik faktor produksi setelah dikurangi pajak tidak langsung. Pajak tidak lagnsung merupakan pajak yang dapat dilimpahkan atau dibebankan oleh pembayar kepada pemikul, seperti misalnya PPN restoran dimana pajak ini ditambahkan ke harga jual produk food and beverages yang kemudian dibayarkan konsumen. Cara menghitung NNI adalah dengan NNP dikurangi pajak tidak langsung.
     
5.   Personal Income (PI)
            Pendapatan perorangan merupakan jumlah total penerimaan atau pendapatan yang diperoleh masing – masing orang dalam masyarakat, termasuk penghasilan yang didapatkan tanpa harus bekerja (pasif income), termasuk gaji pensiunan PNS. Cara menghitungnya adalah NNI dikurangi hasil penjumlahan dari pajak perusahaan, iuran, laba ditahan kemudian ditambahkan dengan transfer payment.
            Transfer Payment merupakan penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, seperti tunjangan sosial bagi pengangguran, bekas pejuang, gaji pensiunan dan lain – lain.

6.   Disposible Income (DI)
            Merupakan pendapatan yang siap dibelanjakan yaitu penghasilan yang telah dikurangi pajak langsung (umumnya pajak penghasilan) sehingga dapat dibelanjakan, di simpan atau di investasikan. Perhitungannya yaitu PPI dikurangi pajak langsung.


C.  Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
            Bagaimana cara suatu negara menghitung pendapatan nasionalnya akan berpengaruh pada hasil dan kesimpulannya. Umumnya menurut penulis, metode perhitungan yang diterapkan dan banyak digunakan di Indonesia adalah dengan pendekatan pengeluaran karena budaya masyarakat Indonesia yang umumnya lebih konsumtif. Berikut beberapa metode yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional :

1.   Pendekatan Produksi (Output Approach)
            Menurut metode ini, PDB merupakan total output yang dihasilkan oleh suatu perekonomian yang terbagi atas beberapa sektor produksi (industrial origin). Jumlah output masing – masing sektor merupakan jumlah output perekonomian secara keseluruhan. Nilai produk yang dihitung dalam pendekatan ini ialah produk jadi, bukan produk mentah atau bahan baku maupun produk setengah jadi apalagi produk jadi – jadian. Hehehe. Misalnya peternak ayam menjual ayam ke PT. A seharga Rp 10.000, kemudian PT. A mengolah menjadi sebuah produk yang  dijual kepada PT. B seharga Rp 20.000, lalu PT. B menjualnya kepada konsumen dengan harga Rp 30.000, maka nilai Rp 30.000 ini yang akan diambil sebagai output dari produk ayam. Rumus perhitungannya :
Y = [(Q1 x P1) + ( Q2 x P2) + (Q3 x P3) + ... + (Qn x Pn)

2.   Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
            Dengan income approach ini, pendapatan nasional dipandang sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan kemampuan entrepreneur yang dimiliki oleh seseorang, mampu mengkombinasikan tenaga kerja, barang modal dan uang untuk menghasilkan output barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji. Kemudian imbal hasil barang modal ialah pendapatan sewa serta imbal hasil bagi pemilik uang atau aset finasial adalah return (bunga, dividen, dan lain – lain) sedangkan bagi pemilik usaha adalah keuntungan. Rumus perhitungannya sebagai berikut :
Y = r + w + + i + p 

Keterangan :
r   = Upah, gaji, dll, 
w  = Pendapatan bersih sewa
i   = Pendapatan bunga
p  =  Keuntungan dari usaha

3.   Pendekatan Pengeluaran (Expending Approach)
            Dalam metode ini, nilai pendapatan nasional merupakan nilai total dari pengeluaran 4 pelaku kegiatan ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan ekspor neto) dalam suatu negara selama periode tertentu. Karena pendekatan ini yang menurut penulis paling krusial, maka sangat jika kita pahami lebih jauh 4 pelaku kegiatan ekonomi tersebut, yaitu :

a.   Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumtion)
            Pengeluaran sektor rumah tangga dipakai untuk konsumsi akhir, maksudnya adalah penggunaan dana oleh rumah tangga untuk sesuatu yang bersifat konsumtif, bukan untuk di olah atau di manfaatkan lagi dalam kegiatan usaha, barang maupun jasa yang habis dalam tempo satu tahun atau kurang (durable goods) dan juga barang yang dapat dipakai lebih dari satu tahun atau barang tahan lama (no-durable goods).

b.   Konsumsi Pemerintah (Government Consumtion)
            Termasuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah adalah pengeluaran – pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir government expenditure), seperti belanja pegawai (gaji dan tunjangan), belanja barang (subsidi, pembayaran angsuran dan bunga), belanja pemeliharaan (pengeluaran untuk pemeliharaan aset negara), belanja perjalanan (pengeluaran untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan seperti perjalanan dinas atau kunjungan kerja dan lain – lain).
           
c.   Pengeluaran Investasi (Investment Expenditure)
            Pengeluaran Investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktor – faktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa, atau untuk membangun serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

d.   Ekspor Neto (Nett Export)
            Ekspor bersih merupakan selisih antara nilai ekspor dengan impor. Ekspor neto yang positif menunjukkan bahwa kinerja ekspor yang baik.

            Dengan memahami keempat komponen di atas, akan sangat membantu dalam menghitung dan membuat kesimpulan dengan menggunakan rumus yang berdasarkan pendekatan pengeluaran sebagai berikut :

Y = C + I + G + (X – M)

Keterangan :
C  = Konsumsi masyarakat
I    = Investasi
G  = Pengeluaran Pemerintah
X  = Ekspor
M  = Impor

           

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)