PERSPEKTIF : DAMPAK KONFLIK AIR ASIA DAN TRAVELOKA BAGI ONLINE TRAVEL AGENT (OTA)

Retaknya Rumah Tannga Air Asia denga Traveloka  : By Indra Y.P


A.  Latar Belakang Retaknya Rumah Tangga Air Asia dengan Traveloka
            Pemutusan hubungan kerja sama antara traveloka dengan Air Asia menjadi salah satu hal yang cukup disayangkan, khususnya bagi kedua belah pihak. Sebab dengan kerja sama ini, kedua belah pihak dapat saling menguntungkan khususnya terkait efisiensi operasional. Lantas apa yang menyebabkan kedua pasangan serasi ini memutuskan untuk berpisah? Direktur Niaga Air Asia menceritakan kejadian tersebut bermula ketika menghilangnya tiket Air Asia pada tanggal 14 hingga 18 februari 2019. Pihaknya sempat memberi penjelasan atas kejadian tersebut terhadap pihak traveloka, lantas pihak Traveloka pun meresponnya dengan normatif, yaitu merupakan masalah teknis. Untuk kedua kalinya pada tanggal 2 hingga 3 Maret 2019, pilihan tiket Air Asia menghilang dari platform aplikasi travel agent Unicorn tersebut. Ketika itu, pihak Air Asia kembali meminta penjelasan. Namun pihak Traveloka baru meresponnya 24 jam setelah kejadian dan masih dengan pernyataan yang sama (normatif, masalah teknis).

            Kata Rifai, pihak Traveloka sendiri sempat meminta waktu untuk bertemu pada hari minggu, tetapi pihak Air Asia sendiri tidak mengaminkan rencana tersebut karena hari libur bertepatan dengan acara keluarga. Pada akhirnya, senin 4 Maret 2019 Air Asia memutuskan untuk menarik penjualan tiket melalui Traveloka yang diumumkan melalui konferensi pers.


B.  Kekhawatiran Bagi Eksistensi OTA
            Tidak cukup sampai di situ, kandasnya kisah romantis kedua pesangan serasi itu pun menimbulkan persepsi negatif yang membuat industri Online Travel Agent (OTA) merinding. Pasalnya, motivasi adanya kerjasama yang dilakukan oleh pihak maskapai dengan travel agent umumnya adalah tercipta efisiensi biaya, khususnya biaya operasional, penjualan dan pemasaran. Seberapa besar angkanya, hanya mereka yang mengetahuinya secara pasti. 

            Ketika kelak Air Asia mampu mencetak prestasi yang tetap stabil bahkan lebih baik pasca perceraiannya tersebut, maka bisa jadi itu akan menjadi dorongan bagi pihak maskapai lainnya untuk melakukan hal yang sama. Artinya “ketika kita bisa untung dan stabil bahkan lebih untung sendiri, kenapa harus gandeng yang lain”, kira – kira seperti itu. Selain dapat merugikan pihak travel agent secara langsung, juga akan berdampak negatif bagi perekonomian domestik dengan terjadinya PHK dan berkurangnya pendapatan negara yang berasal dari para travel agent tersebut, khususnya yang berstatus unicorn.

Semoga bermanfaat ya. . . :-)

http://kazenime22.blogspot.com/2019/04/perspektif-dampak-fenomena-air-asia-dan.html
http://kazenime22.blogspot.com/2019/07/analisis-dan-perspektif-era-baru.html

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)