BISNIS DAN INVESTASI : PEMAHAMAN REKSA DANA

Certificate Of Reksadana : By Indra Y.P


A.  Pengertian dan Definisi Reksadana

Penulis ingin mengingatkan lagi bahwa dalam produk reksadana ini terdapat unsur – unsur yang di haramkan, jika memang ingin berinvestasi dalam reksadana maka sebaiknya pilih reksadana syariah.


Lebih baik lagi jika menanyakan lebih jauh tentang sistim dari reksadana syariah yang digunakan oleh manajer investasi tersebut dan akan digunakan untuk apa saja dananya serta melakukan pemantauan rutin terhadap portofolio anda. Pahami mana unsur – unsur yang diharamkan dan mana yang tidak.


Reksadana atau biasa disebut sebagai mutual fund merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh manajer investasi yang kemudian dijual kepada investor dimana hasil dari penjualannya digunakan untuk membuat protofolio agar resiko investasi menurun, namun dengan keuntungan yang relatif besar. 


Reksadana memiliki konsep yang sesuai dengan investor pemula atau tidak memiliki keahlian dan memiliki modal yang relatif kecil. Sebab yang terkumpul dalam wadah reksadana ini adalah dana dari berbagai investor yang kemudian dikelola oleh manajer investasi yang umumnya melalui aset – aset keuangan lainnya. 


Dari sisi profil resiko pun, reksadana lebih aman dan cocok bagi profil resiko investor pemula atau investor kecil sebab melalui investasi reksadana ini portofolio investor memiliki resiko yang lebih tersebar dengan diversifikasi produk. Tentunya resiko dalam reksadana ini cenderung lebih kecil dari pada investor berinvestasi langsung pada surat – surat berharga.


Meskipun demikian, sangat penting bagi seorang investor untuk mengetahui risiko dari reksadana. Seperti risiko berkurangnya jumlah unit penyertaan akibat fluktuasi harga intrumen keuangan yang dipilih, risiko kredit akibat terjadi wanprestasi dari intrumen keuangan yang dipilih, risiko likuiditas yaitu tidak dapat segera di jual unit penyertaannya akibat suatu hal, dan risiko wanprestasi oleh pihak penghimpun dana atau pihak lainnya yang terkait dengan reksadana tersebut akibat tidak mampu melaksanakan kewajibannya.


B.  Mekanisme Reksadana

Untuk lebih memahami tentang reksadana secara lebih sederhana, maka penting untuk mengetahui mekanismenya dari awal pengumpulan dana hingga telah berhasil memberikan return. Berikut mekanismenya :

1. Pertama. Manajer investasi mengumpulkan dana dari masyarakat (investor). Untuk bisa mengumpulkan dana ini, manajer investasi menerbitkan saham (sertifikat reksadana) yang dijual kepada investor.

2.   Kedua, setelah dana terkumpul, manajer investasi akan menginvestasikannya pada surat – surat berharga yang dianggap paling menguntungkan. Untuk bisa mendapatkan keuntungan ini, biasanya manajer investasi melakukan spesialisasi sesuai dengan keahliannya (di surat berharga yang bersifat utang, modal, komoditi, dan lain – lain).

3.  Ketiga, manajer investasi akan membagikan keuntungan yang dihasilkan kepada para investor sesuai dengan kesepakatan dan porsi atau persentase kepemilikannya.
  

C.  Jenis – Jenis Reksadana

Terdapat 2 jenis reksadana yaitu reksadana terbuka (open-end mutual fund) dan reksadana tertutup (close-end mutual fund). Reksadana terbuka adalah reksadana di mana manajer investasinya memiliki hak untuk membeli kembali serifikat reksadana yang telah diterbitkannya.


Jadi pemegang sertifikat reksadana ini selalu siap untuk menjual kembali reksadana tersebut kepada pihak perusahaan atau manajer investasi tersebut sebesar net asset value (NAV) atau nilai aktiva bersih (NAB) yang merupakan tolak ukur sekaligus nilai atau basic price per sertifikat dari reksadana itu. 


Sedangkan reksadana tertutup (clise-end mutual fund) ini biasanya diterbitkan dalam jumlah terbatas dan di jual ke pihak – pihak tertentu di mana reksadana ini tidak akan dibeli kembali oleh penerbitnya dalam hal ini pihak manajer investasi tersebut.


Jadi setelah terjadi transaksi di pasar primer yang cenderung terbatas, kemudian reksadana ini diperdagangkan secara bebas di pasar sekunder di mana harga yang terbentuk merupakan hasil dari pertemuan dari permintaan dan penawaran antar investor dan terdapat beban komisi dari setiap transaksi yang match tersebut.


Di pasar primer, reksadana tertutup biasanya tidak melibatkan agen penjual atau pialang sehingga terbebas dari beban komisi (no-load fund). Sedangkan untuk reksadana terbuka di pasar primer, ada yang dikenakan biaya ada juga yang tidak di kenakan biaya.


Di katakan di kenakan biaya (fund load) apabila transaksi jual – beli tersebut melibatkan perusahaan pialang atau tenaga penjual yang di tunjuk oleh manajer investasi sebagai penerbit sertifikat reksadana.


Selain itu, terdapat 2 jenis reksadana berdasarkan bentuk hukumnya. Pertama yaitu reksadana dalam bentuk perseroan (corporate type) merupakan reksadana yang ditawarkan oleh perusahaan yang menerbitkan sahamnya dengan cara menjual saham dari perusahaan tersebut.


Dengan kata lain, pengumpulan dana kelolaan oleh perusahaan atau emiten dilakukan dengan cara menjual sahamnya yang berarti investor atau pembeli reksadana merupakan bagian dari pemilik atau pemegang saham perusahaan penghimpun dana tersebut.


Kedua yaitu reksadana kontrak investasi kolektif (KIK) atau contractual type merupakan perusahaan atau emiten yang melakukan penghimpunan dana yang akan dikelolanya melalui penjualan atau penerbitan unit penyertaan. Unit penyertaan merupakan satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap pihak dalam portofolio investasi kolektif.


Dalam reksadana ini investor atau pihak pembeli bukan merupakan bagian dari pemegang saham dari perusahaan penghimpun dana, melainkan hanya sebatas kontrak pengelolaan dana miliknya yang akan ditempatkan pada produk investasi tertentu  sesuai dengan jenis reksadana yang dibelinya.

Bentuk hukum dari reksadana korporasi merupakan perseroan terbatas sedangkan reksadana KIK dalam bentuk kontrak investasi kolektif. Pada reksadana korporasi pengelolaan dananya atas dasar kontrak antara Direksi Perusahaan dengan Manajer Investasi sedangkan reksadana KIK dananya dikelola langsung oleh Manajer Investasi.


Dari sisi penyimpanan dana atau kekayaan reksadana, pada corporate type didasarkan atas kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian. Sedangkan pada reksadana kontrak investasi kolektif (KIK) penyimpanan dananya dilakukan oleh Bank Kustodian tanpa hubungan kontrak dengan pihak Manajer Investasi.


D.  Portofolio Reksadana

Portofolio reksadana maksudnya adalah wadah yang digunakan oleh manajer investasi terkait reksadana untuk menampung dana dari investor yang kemudian akan di tempatkan pada aset – aset keuangan tertentu sesuai kelompoknya. Lebih jelasnya lagi, berikut pembagian portofolio reksadana berdasarkan jenis portofolionya beserta penjelasannya :


1. Reksadana Saham, yaitu reksadana yang khusus menggunakan dananya untuk menampung aset saham biasa. Reksadana saham ini memiliki potensi pertumbuhan tertinggi dan tentunya memiliki resiko yang tinggi juga (high gain, high risk).


2.  Reksadana Fix Income, yaitu reksadana yang berfokus pada produk – produk investasi yang menghasilkan pendapatan tetap seperti obligasi dan saham preferen. Dari kedua instrumen tersebut, manajer investasi akan memperoleh pendapatan tetap dan rutin berupa bunga dan dividen.

    Ingat, bahwa yang menerima pendapatan tetap tersebut merupakan pihak manajer investasi selaku pengelola dana, bukan investornya. Investor tetap mendapatkan penghasilan dari kenaikan nilai reksadana yang tentunya berubah – ubah. Dari segi potensi untungnya, tentu ini lebih moderat dengan resiko yang juga lebih terkendali.


3.   Reksadana Campuran, merupakan reksadana yang memiliki portofolio campuran antara saham biasa dan obligasi. Jelas karena campuran antara high risk asset dan low risk asset, maka umumnya reksadana ini memiliki resiko yang moderat, yaitu lebih rendah dari reksadana saham dan lebih tinggi dari reksadana fix income.


4.   Reksadana Pasar Uang, yaitu reksadana yang mengalokasikan 100% dana kelolaannya ke dalam instrumen pasar uang seperti commercial paper atau surat utang komersial, kesepakatan beli kembali (repurchase aggrement), certificate of deposit, obligasi short term, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan lain – lain di mana jatuh tempo dari instrumen atau aset – aset tersebut jangka pendek atau kurang dari 1 tahun.

    Melihat jangka waktu yang cenderung pendek dengan insturmennya yang masih tergolong rendah resiko, maka reksadana ini merupakan reksadan yang paling aman atau rendah resiko dibandingkan dengan reksadana lainnya dengan return yang tentunya rendah, akan tetapi lebih tinggi jika dibandingkan dengan deposito.


5.   Reksadana Spesialis, sederhananya reksadana ini lebih spesifik lagi dalam menempatkan dananya. Misal reksadana khusus saham industri farmasi, reksadana obligasi khusus industri food and beverage, reksadana campuran khusus saham dan obligasi industri otomotif dan sebagainya.

    Dari sisi peluang, menurut penulis reksadana ini lebih menjanjikan dibandingkan dengan reksadana sebelumnya di atas. Sebab reksadana ini di kelola oleh manajer investasi yang khusus dan tentunya lebih profesional di bidangnya sesuai dengan spesifikasi dari reksadana tersebut (misal reksadana saham khusus industri baja akan di tangani oleh manajer investasi yang sangat paham tentang seluk – beluk industri baja).

https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/bisnis-dan-investasi-cara-mudah.html

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : MEMAHAMI REWORK DAN SCRAP