AKUNTANSI KEUANGAN : METODE PENCADANGAN DAN PENGHAPUSAN PIUTANG



Salah satu cara perusahaan untuk menggenjot penjualan pada umumnya ialah dengan memberikan memberikan opsi pembelian kredit atau secara tidak tunai. Sebab, terkadang pada umumnya pembeli sangat ingin membeli barang tersebut dalam jumlah besar untuk kemudian dijual kembali atau diolah terlebih dahulu sebelum dijual setelah melakukan mark up, akan tetapi pembeli tersebut tidak memiliki dana yang besar untuk membeli barang tersebut.


Selain itu, tidak jarang juga perusahaan memberikan sweetener berupa diskon bagi pembeli yang melunasi utangnya dalam jangka waktu tertentu sebelum jatuh tempo pelunasan.


Akan tetapi,  dengan menerapkan penjualan kredit perusahaan akan menghadapi risiko gagal bayar atau hanya menerima pembayaran sebagian akibat berbagai hal, seperti pembeli yang mengalami kerugian atau bangkrut dan sebagainya.


Akibatnya, pos piutang dagang atau piutang usaha dalam akuntansi mengandung unsur ketidakpastian akan pelunasannya sehingga menyebabkan informasi piutang yang tersaji di dalam laporan neraca keuangan tidak realistis jika di sajikan secara penuh.


Untuk mengatasi hal tersebut, umumnya dilakukan perhitungan metode penghapusan piutang untuk menaksir jumlah piutang yang diperkirakan tidak dapat tertagih, dimana jumlah piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih ini akan diakui dan dicatat sebagai beban perusahaan pada periode tersebut dan akan dikurangkan dari total piutang usaha yang ada. 


Umumnya perusahaan melalui akuntannya akan mencatat perkiraan jumlah piutang yang tidak dapat ditagih ke dalam pos akun khusus secara akumulatif yang bernama cadangan kredit macet (allowance for bad debt) atau cadangan piutang ragu - ragu (allowance for doubtful accounts) atau cadangan piutang yang tidak dapat ditagih (allowance for uncollectible accounts). Dalam akuntansi, terdapat 2 opsi metode yang dapat digunakan terkait penghapusan piutang, yaitu :

1.   Metode Penghapusan Langsung
Contohnya, tercatat tanggal 05 Januari 2020 saldo PT. Mirai Cheung Perwira memiliki saldo buku piutang usaha sebesar Rp 10.000.000 atas 5 pelanggannya. Pada tanggal 20 Januari 2020 salah satu pelanggan mengalami kebangkrutan yang dikuatkan dnegan keputusan pengadilan. Jumlah utangnya sebesar Rp 800.000. Manajemen PT. Mirai Cheung Perwira memutuskan untuk menghapusbukukan piutang usaha tersebut. Jurnalnya yaitu :

Beban kerugian piutang                            Rp  800.000
          Piutang usaha                                        Rp  800.000

Pada tanggal 25 Januari tahun 2020, pelanggan tersebut memiliki iktikad baik untuk melunasi utang tersebut pada perusahaan, maka jurnalnya :

Kas                                                               Rp  800.000
          Beban penghapusan piutang                 Rp  800.000

Apabila pelunasan tersebut dilakukan oleh pelanggan pada tahun buku berikutnya misal tanggal 05 Januari tahun 2021, maka akan dicatat dan diakui sebagai pendapatan lain – lain, sebab pelunasan tersebut dianggap sebagai suatu pendapatan yang telah terputus hubungannya dengan pembukuan piutang ditahun sebelumnya. Penjurnalannya yaitu :

Kas                                                               Rp  800.000
          Pendapatan lain – lain                            Rp  800.000


2.   Metode Pencadangan Piutang
Misal PT. Mirai Cheung Perwira pada tanggal 31 Desember 2019 memiliki piutang usaha sebesar Rp 11.000.000. Berdasarkan hasil analisa dan diskusi dari jajaran manajemen, dicadangkan sebesar Rp 3.000.000 dari piutang usaha perusahaan sebagai piutang tak tertagih. Berikut ini tabel hasil Analisis Umur Piutang perusahaan :


Keterangan :
 * Estimasi piutang tak tertagih
**Belum Jatuh Tempo

Pencatatan atas penghapusan piutang dari daftar milik PT. Mirai Cheung Perwira diatas ialah sebagai berikut :

Beban kerugian piutang                               Rp  865.000
          Penyisihan piutang tak tertagih                    Rp  865.000

Jika salah satu debitur (Ayana) membayar piutang usaha perusahaan misal 250.000, maka perusahaan akan membuat jurnal sebagai berikut :

Penyisihan piutang tak tertagih                  Rp  250.000
Kas                                                                  Rp  250.000
          Beban kerugian piutang                                    Rp  250.000
          Piutang Usaha                                                    Rp  250.000

Jika salah satu debitur tidak dapat membayar total utangnya (Ming Kem), maka penjurnalannya ialah :

Penyisihan piutang tak tertagih                      Rp 3.000.000
          Piutang usaha                                                  Rp 3.000.000

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : MEMAHAMI REWORK DAN SCRAP