FINANCIAL UMUM : SUMBER INCOME BISNIS YANG BERANI JUAL RUGI


Umumnya sebuah bisnis yang menjual barang maupun jasa dijalankan untuk memperoleh keuntungan secara kontinu, dimana tentunya bisnis tersebut harus menghasilkan angka total penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan total biaya yang dikeluarkan. Jika suatu bisnis mengalami kerugian, akan berpengaruh buruk terhadap keuangan maupun operasionalnya yang tentunya lama – kelamaan bisa bangkrut atau gulung tikar.

 

Akan tetapi, diera sekarang ini mulai  bermunculan bisnis – bisnis atau berbagai perusahaan yang berani menjual barang maupun jasanya dengan harga yang tentunya merugikan bagi perusahaan tersebut melalui rutin memberi diskon besar – besaran, fasilitas gratis ataupun cashback bahkan hingga memberikan reward bagi pelanggan setianya berupa kupon pembelian produk gratis atau hadiah traveling gratis. Sementara perusahaan – perusahaan ini pun gencar dalam beriklan, biaya SDM dan lain - lain.

 

Sementara jika kita lihat keuntungan dari sisi produk barang maupun jasa yang dijual, jauh lebih kecil atau tidak sebanding dengan biaya – biaya yang mereka keluarkan untuk melakukan hal – hal yang telah disebutkan diatas. Dari mana mereka mendapat untung dan mampu membiayai semua itu? Perusahaan – perusahaan tersebut biasanya merupakan perusahaan start up seperti tokopedia, Gojek, bukalapak, traveloka, shoppe, lazada dan lain – lain. Contoh beberapa (mantan) start up dari luar negeri seperti Alibaba, facebook, eBay dan Amazon. Mantan start up karena telah lebih dulu ada dan sudah mampu menghasilkan keuntungan di era atau zamannya.

 

Jika tujuannya adalah untuk mencetak angka pendapatan atau penjualan, tentu mereka sudah mampu untuk melakukannya dari berbagai macam sumber pendapatannya seperti fee penjualan tiket pesawat dan reservasi hotel, fee dari hasil pembayaran berbagai tagihan produk perusahaan lain, jual pulsa, biaya member VIP, biaya iklan pelapak, top-up e-wallet atau e-money dan lain sebagainya. Namun untuk menutupi segala biaya yang relatif sangat besar dan kontinu yang mereka keluarkan agar memperoleh keuntungan, tentunya semua sumber pendapatan itu tidaklah cukup.

 

Jadi dapat dikatakan bahwa perusahaan – perusahaan tersebut belum mengalami keuntungan dalam jangka pendek dan memang tidak mengejar keuntungan dalam jangka pendek, melainkan fokus untuk meningkatkan value dari perusahaannya dengan mengambil hati para konsumennya dan terus meningkatkan jumlah konsumennya melalui diskon, harga murah, reward dan lain – lain dimana dana untuk membiayai semua itu sebagian besar berasal dari dana investor, individu maupun lembaga.

 

Biasanya kegiatan atau strategi marketing tersebut dikenal juga sebagai strategi bakar uang. Jika modal yang dimiliki perusahaan – perusahan tersebut mulai tidak cukup untuk mendanai kegiatan perusahaan, maka mereka akan mulai gencar mencari dana segar dari investor baru yang siap menanamkan modalnya. Maka tidaklah heran jika informasi terkait keuangan berbagai perusahaan start up tersebut. Tentunya tidak mungkin ada investor yang tertarik jika tidak menjanjikan keuntungan.

 

Para investor tersebut akan memperoleh keuntungan dari value atau nilai perusahaan yang terus meningkat seiring dengan banyaknya pengguna melalui penjualan kepemilikannya kepada investor lain atau melalui penjualan kepemilikannya (saham) lewat bursa saat perusahaan – perusahaan yang di danai melakukan go-public. Akan tetapi, bukan berarti perusahaan – perusahaan start up ini tidak akan untung sepanjang hidupnya. Akan ada saatnya dimana mereka berhasil mencetak laba.

 

Jadi dapat dikatakan bahwa prioritas dari perusahaan start up yang berani menjual rugi bukan merupakan laba usaha jangka pendek, melainkan keuntungan para investornya dari peningkatan nilai perusahaan dan mengumpulkan pelanggan atau customer demi memperoleh keuntungan di masa yang akan datang yang tentunya tidaklah sebentar dan tidak mudah. Terlebih lagi, persaingan antar perusahaan start up yang sejenis pun semakin ketat, khususnya di Indonesia. Sebagai catatan umumnya mereka tidak menggunakan prinsip syariah dalam aktivitas pembiayaan maupun operasionalnya. Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)