BISNIS DAN INVESTASI : IDENTIFIKASI JENIS – JENIS SAHAM

Sebelumnya penulis ingin mengingatkan bahwa dalam pasar keuangan terdapat banyak bagian yang diharamkan, tak terkecuali saham yang merupakan salah satu produk keuangan yang kini cukup diminati sebagai investasi. Saham merupakan salah satu surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan bagi pemegangnya dan dapat diperjual-belikan di pasar keuangan.

 

Menurut Robert Ang (1997) saham biasa sebagai instrumen keuangan berbentuk ekuitas dapat dibeli atau dijual oleh perorangan atau lembaga di pasar tempat surat tersebut diperjual-belikan. Menurut Tandelilin dan Eduardus (2010) saham biasa (commond stock) merupakan bentuk penyertaan (kepemilikan) terhadap suatu perusahaan. Saham merupakan salah satu cara perusahaan memperoleh dana segar.

 

Pada praktiknya, saham dapat dibedakan berdasarkan 4 hal, yaitu berdasarkan hak yang melekat pada saham, berdasarkan cara peralihan, berdasarkan kinerja perdagangan, dan berdasarkan kapitalisasi pasarnya. Penting untuk memahami jenis – jenis saham berdasarkan 4 hal diatas agar mempermudah dalam proses analisa dan pemilihan saham yang baik dan tepat serta melihat potensi keuntungan dan risikonya. Jelasnya, berikut :

 

1.   Dilihat berdasarkan hak yang melekat pada saham

1)   Saham biasa (common stock), saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir terhadap klaim. Saham biasa (common stock) adalah saham yang paling banyak digunakan untuk memperoleh dana dari masyarakat. Saham biasa dapat memberikan dividen bagi pemegangnya, namun belum tentu tetap dan tidak pasti.

 

2)   Saham preferen (preferred stock), merupakan gabungan (hybrid) antara intrumen keuangan obligasi dan saham biasa. Sebab, saham preferen memberikan hasil yang tetap dan rutin dalam bentuk dividen sebagaimana bunga obligasi. Memiliki karakteristik saham biasa karena dalam keadaan merugi perusahaan tidak akan dapat membagikan dividennya kepada pemegang saham.

 

2.   Dilihat dari cara peralihan

1) Saham atas unjuk (bearer stock), yaitu saham dimana tidak tertulis nama pemilik yang sangat mudah dipindah tangankan (dialihkan) kepemilikannya (seperti uang) sehingga memiliki likuiditas lebih tinggi. Siapapun yang memegang dan dapat menunjukkan saham jenis ini maka dianggap pemilik dan memiliki hak suara. Oleh sebab itu pemegang saham jenis ini harus sangat berhati – hati dalam menyimpannya, jika hilang dan berada di tangan orang lain maka resmi menjadi milik orang lain tersebut.

 

2) Saham atas nama (registered stock), merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya dan cara peralihannya melalui prosedur tertentu. Nama pemegang saham jenis ini harus tercatat dalam catatan khusus, yaitu catatan yang memuat daftar pemegang saham perusahaan. Jika sertifikat sahamnya hilang, pemegang saham dapat melaporkan dan meminta ganti sertifikat saham tersebut.

 

3.   Dilihat dari pinerja perdagangan

1) Saham Blue Chip, yaitu saham perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader atau salah satu yang terbaik kinerjanya di industri sejenis, pendapatannya stabil dan konsisten dalam pembayaran dividen, serta memiliki kapitalisasi pasar yang besar sehingga tidak mudah dipermainkan oleh bandar sebab membutuhkan modal yang sangat besar untuk memainkan harganya.

 

2) Saham pendapatan (income stock), yaitu saham yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dibandingkan dengan rata – rata dividen yang dibayar tahun sebelumnya. Emiten yang termasuk dalam kategori ini merupakan perusahaan yang mampu menghasilkan pendapatan tunai dalam jumlah yang besar. Pergerakan harga saham ini umumnya cenderung agak flat.

 

3)  Growth Stock, yaitu saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi juga umumnya volatilitas harganya yang tinggi. Saham jenis ini umumnya diminati oleh investor jangka pendek.

 

4)  Speculative stock, yaitu saham dari suatu perusahaan yang tidak dapat menghasilkan angka keuntungan secara konsisten dari tahun ke tahun. Fluktuasi harganya sangat tinggi, bahkan dapat menjanjikan keuntungan dalam waktu yang singkat disisi lain dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar dalam waktu singkat. Umumnya merupakan saham perusahaan batu bara.

 

5) Defensive stock, yaitu saham yang tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi makro ekonomi maupun situasi bisnis pada umumnya. Pada saat terjadi resesi dan daya beli masyarakat kurang baik, emiten saham ini mampu mempertahankan kinerja keungannya dan kinerja sahamnya. Saham jenis ini mampu memberikan dividen secara konsisten meski dalam keadaan resesi. Biasanya ini merupakan perusahaan – perusahaan yang produknya sangat dibutuhkan banyak oleh orang.

 

4.   Dilihat dari kapitalisasi pasar

1) Kapitalisasi besar (Big-Cap), yaitu saham yang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari 5 triliun. Maksudnya saham ini jika dihitung memiliki harga total untuk seluruh sahamnya sebesar 5 triliun lebih. Umumnya yang termasuk dalam kategori ini ialah perusahaan – perusahaan besar seperti Telkom, Unilever. Karena berkapitalisasi besar, maka saham ini sangat likuid yaitu dapat dengan lebih mudah untuk segera dijual atau dikonversikan menjadi kas.

 

2) Kapitalisasi sedang (Mid-Cap), yaitu saham yang memiliki kapitalisasi pasar berkisar antara 1 sampai 5 triliun. Biasa disebut dengan saham lapis dua. Pergerankan sahamnya berfluktuasi sehingga mampu menawarkan keuntungan yang cukup besar dalam jangka pendek-menengah. Perusahaan ini umumnya perusahaan yang juga sudah cukup lama diindustrinya dan mulai rentan untuk dipermainkan oleh beberapa bandar yang kaya dan bekerjasama.

 

3)  Kapitalisasi kecil (Small-Cap) yaitu saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besarnya kurang dari 1 triliun. Kelompok saham ini disebut juga saham lapis tiga. Umumnya memiliki angka return of investment yang tinggi sebab harganya yang tergolong murah, namun risikonya besar. Memiliki likuiditas saham yang rendah, pergerakan harganya sangat berfluktuasi. Umumnya sering jadikan mainkan oleh bandar sehingga sangat spekulatif. Ini cocok bagi mereka yang mengenal orang dalam dan menguasaikan atau mampu mengidentifikasi informasi dibalik layar dengan cepat.

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)