LOGISTIK DAN MANAJEMEN : 4 PRINSIP DASAR DALAM PERAMALAN




Peramalan atau prediksi merupakan suatu kegiatan yang umumnya dilakukan dalam tingkatan bisnis menengah ke atas oleh para manajernya dan dibantu karyawan – karyawan lainnya terkait penyediaan dan pengolahan datanya serta berbagai opsi yang diperoleh dari hasil diskusi.

Akan tetapi, perlu diingat juga bahwa yang namanya peramalan atau prediksi atau proyeksi merupakan suatu analisis berdasarkan informasi dan data tertentu baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif dimana analisis ini tersebut bersifat dugaan atau opini (opinion).


Sebab, tidak ada satupun yang dapat menebak atau mengetahui apa yang akan terjadi atau masa depan secara pasti terkecuali hanya Tuhan. Menurut Nasution dan Prasetyawan (2009:29) peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.


Agar tidak salah dalam memahami suatu peramalan dan lebih memahaminya, maka perlu diketahui prinsip atau dasar – dasar pemikiran dari peramalan itu sendiri, yaitu sebagai berikut :

1.   Peramalan bukan kepastian. Peramalan tidak pernah benar – benar tepat, akan selalu salah yang mengakibatkan error atau kekeliruan. Seperti yang sempat disinggung diatas bahwa tidak ada satupun yang dapat menebak masa depan secara pasti. Untuk itu diperlukan adanya pendekatan yang dapat meminimumkan error tersebut, bukannya menyalahkan tidak berfungsinya peramalan bagi perusahaan.


2.   Akurasi lebih tinggi untuk product group/product family atau kawasan yang luas. Misalnya perusahaan akan lebih mudah dan akurat meramalkan penjualan pulpen dibandingkan dengan meramalkan penjualan pulpen berwarna merah, biru dan hitam. 
   
    Misal juga seperti perusahaan akan lebih mudah meramalkan penjualan total kecap manis dibandingkan dengan peramalan penjualan kecap manis dalam kemasan botol 100 ml, 250 ml, atau 1 liter. Perusahaan akan lebih mudah meramalkan penjualan sebuah produk disuatu negara daripada meramalkan penjualan produknya disebuah kota.

Sebab, dalam peramalan semakin banyak datanya maka semakin akurat namun juga semakin sulit untuk dilakukan peramalan, sebaliknya semakin sedikit datanya maka semakin mudah untuk dilakukan peramalan namun akurasinya pun semakin berkurang.


3.   Peramalan akan lebih akurat jika meramalkan suatu hal untuk periode yang pendek ke masa yang akan datang dibandingkan dengan meramalkan sesuatu (misal penjualan) untuk jangka waktu yang lama. Seperti peramalan penjualan untuk satu bulan yang akan datang akan lebih akurat dari peramalan penjualan yang dilakukan untuk satu tahun ke depan. 

    Sebab, semakin jauh ke masa depan semakin besar pula tingkat perubahan keinginan konsumen dan lingkungan bisnis, atau dapat dikatakan juga keberagaman dari pola permintaan dan iklim bisnis semakin tinggi.


4. Peramalan akan lebih akurat pada bagian perusahaan yang lebih dekat dengan konsumen. Dalam suatu bisnis terdapat berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, seperti departemen produksi, pihak pemasok, bagian pemasaran dan lain – lain. 

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)