CERITA : RASANYA KALA TULUS HATI BERBALAS KHIANAT



Sakitnya serius mencinta berbalas khianat itu, bagaikan hati yang di genggam keras seakan ingin diremukkan sembari di iris dengan pisau yang sangat tajam, terasa sesak dan meninggalkan bekas yang mungkin tak akan pernah hilang meski mungkin hati telah lama memaafkan.


Mudah saja bagimu ‘melupakan dan mengabaikannya’ serta melisankan itu, karena dirimu bukanlah pihak yang tersakiti. Jikalau luka dikulit mampu terobati dan tertutup, adakah cara tuk menutup bekas luka dihati? 


Terkadang tak habis pikir, mengapa cinta yang tulus dan serius itu tega tuk di sakiti untuk satu cinta yang lain. Namun, di kala hatimu tersakiti lantas dirimu keluhkan semua laki – laki itu sama saja, tak bisa dipercaya dan menyakiti.


Tak sadarkah kala dirimu mengatakannya, bahwa dirimu telah lebih dulu menyakiti hati yang lain terlebih dahulu sebelumnya, hatiku. Seolah tak ada rasa bersalah sedikit pun. Sadarkah kala berkata dirimu baik, setia dan sejati itu sangat berbeda dengan apa yang dirimu perbuat.


Belajarlah tuk konsisten antara lisan dan laku beserta niatan hati. Jangan ada dusta, khususnya dusta pada dirimu  sendiri, yaitu kala niatan hatimu, lisanmu dan laku mu tak sejalan. Sadarilah, sebelum terlambat tuk sadar dan berubah. Belajarlah tuk berubah, sebelum kebiasaan itu semakin membudaya dan tertanam hingga melekat keras dalam dirimu.


Karena ku yakin, dirimu dapat sungguh berbeda dari sebelumnya ke arah yang baik dan lebih baik lagi, asal sungguh ingin berubah. Agar kelak mungkin dapat berbagi kasih tuk hati dalam satu bahtera nan sejati bagai sepasang merpati dan takkan lagi menepi ke lain hati, di kesempatan kedua ini.

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : MEMAHAMI REWORK DAN SCRAP