ISLAM DAN HIJRAH : SETIAP YANG BERHIJRAH PASTI AKAN DIUJI

Hijrah, sesuatu yang mudah tuk dikatakan namun tak mudah tuk dilaksanakan. Lebih mudah tuk memulai, namun tak mudah tuk mempertahankannya. Tak jarang perih dan sakitnya ujian yang justru datang menghampiri. Tak hanya menghampiri sekali, namun dapat berkali – kali. Ada yang mungkin dalam waktu tak lama, namun tak jarang dalam waktu yang sangat lama.

 

Seolah tiada henti, perih dan sakit itu terus berdatangan. Bahkan berdatangan dari mereka yang seharusnya menjadi orang terdekat kita, atau tak jarang dari orang yang justru kita dambakan tuk menjadi tempat sandaran hati dan penyemangat kita. Tak jarang yang mendapat hinaan dan perlakuan buruk, dan tak jarang pula yang ditinggal sendiri di kala berhijrah.

 

Ada kalanya merasa tak tahan dan mengeluarkan air mata, ada kalanya membenci akan apa yang terjadi seolah sebagai wujud ketidakadilan, hingga merasa seolah ingin berhenti saja. Terkadang bingung, melamun, tak tahu harus berbuat apa dan mau ke mana. Namun ingin tuk tetap bertahan, lalu berserah serta menadahkan tangan kepada sang pemilik segalanya.

 

Sadari bahwa hijrah itu bukan sekedar lisan yang indah di simak, melainkan langkah yang penuh dengan perjuangan. Akan selalu ada ujian dalam setiap niat hijrah, tuk membuktikan akan kesungguhan kita. Tuk menjadikan hati menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Juga, tuk jadikan kita pribadi yang lebih baik, taat dan konsisten dalam menjalaninya.

 

Tak perlu ingkari air mata yang keluar, sebab itu fitrah seorang manusia yang masih memiliki hati, bukannya suatu kelemahan. Sabar dan jangan berputus asa. Tetap tegar, tersenyum dan berharap serta meminta hanya kepada-Nya, hingga waktunya tiba perjalanan hijrah itu berbuah manis, hingga waktunya tiba tuk dipertemukan dengan orang yang akan memahami dan menghargai semua perjalanan hijrah itu.

 

Memang tak mudah, namun yakinlah itu semua akan mengantarkan kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan lebih berkualitas di mata-Nya. Ingatlah, hijrah itu membutuhkan pengakuan-Nya yang utama, meski tanpa pengakuan keluarga, teman, rekan maupun sahabat. Kita tidak sendiri, karena mereka nan terdahulu pun telah mengalaminya, bahkan lebih perih dan sakit dari yang kita alami saat ini.

 

Seperti Asiyah yang disiksa firaun hingga meninggal demi mempertahankan imannya, seperti Rasulullah yang dilempari batu, dihina dan disebut penyihir dalam dakwahnya, seperti Bilal yang disiksa karena mempertahankan keimanannnya kepada-Nya. Lelah itu wajar, asalkan jangan berhenti. Sabarlah, setiap yang berhijrah pasti kan diuji oleh-Nya.

 

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?. Dan sungguh, Kami telah menguji orang – orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang – orang yang benar dan pasti mengetahui orang – orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut 29 : 2-3)

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami” (QS. Al-Anbiya 21 : 35)

https://kazenime22.blogspot.com/2020/06/cerita-hijrah-nasehat-tuk-si-kecil-yang.html https://kazenime22.blogspot.com/2020/10/cerita-hijrah-sedap-namun-haram-multi.html

https://kazenime22.blogspot.com/2020/09/cerita-hijrah-sebab-seseorang-menjadi.html

https://kazenime22.blogspot.com/2020/04/cerita-hijrah-kaya-namun-haram-atau.html

https://kazenime22.blogspot.com/2020/09/cerita-hijrah-sering-terjadi-riya-yang.html 

https://kazenime22.blogspot.com/2020/08/cerita-hijrah-halalkah-menghasilkan.html

https://kazenime22.blogspot.com/2020/10/cerita-hijrah-tanda-hati-cinta-dunia.html

https://kazenime22.blogspot.com/2020/09/cerita-hijrah-pre-order-dan-supply.html 

https://kazenime22.blogspot.com/2020/09/cerita-hijrah-beriman-disertai.html