ANALISIS DAN PERSPEKTIF : POTENSI BISNIS JAMU DAN OBAT SIDO MUNCUL
A. Pengenalan Perusahaan
PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (herbal and pharmaceutical company) merupakan perusahaan manufaktur jamu dan obat herbal terkemuka dengan produk andalannya sekaligus yang paling terkenal yaitu “Tolak Angin” dan “KukuBima”.
Perusahaan atau emiten Sido Muncul didirikan pada tahun 1951 di Semarang. Perseroan saat ini merupakan produsen jamu herbal terbesar di Indonesia, khususnya untuk kategori obat herbal masuk angin. Produknya pun telah masuk ke pasar internasional dengan berbagai negara tujuan ekspornya.
Seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, Arab Saudi, Hong Kong, dan Nigeria. Selain dua produk andalan perseroan diatas, terdapat beberapa produk lainnya yang tidak kalah digemari oleh masyarakat. Mulai dari Susu Jahe Sido Muncul, Kopi Jahe Sido Muncul, Vitamin C 1000 Sido Muncul, dan Esemag Sido Muncul untuk sakit mag.
Terdapat juga dalam bentuk kapsul untuk mengatasi masuk angin dengan gejala mual, sakit perut, pusing, meriang dan tenggorokan kering yaitu Tolak Angin Mint Soft Capsule. Juga terdapat produk Tolak Linu Soft Capsule untuk mengatasi pegal linu dan nyeri sendi.
Selain itu, ada Kapsul JSH yang dapat membantu memelihara kesehatan dengan cara menyerap toksin di saluran cerna, dimana produk ini sempat viral disaat pandemi covid-19 atau virus corona karena dipercaya dapat melawan virus tersebut hingga sembuh. Tak ketinggalan produk Kunyit Asam yang dapat membantu melancarkan haid dan menyegarkan badan serta masih banyak produk – produk lainnya.
B. Peluang dan Risiko Bisnis
Perusahaan atau emiten Sido Muncul sendiri merupakan market leader dalam industrinya di Indonesia yang memiliki brand awareness yang kuat. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dengan menggunakan produk – produk tradisional merupakan alasan untuk perseroan dapat tetap gencar memasarkan produknya dan mengembangkannya.
Keuntungan yang diperoleh oleh perseroan dari tahun 2015 hingga 2019 menunjukkan peningkatan (437.475, 480.525, 533.799, 663.849, 807.689) dalam jutaan rupiah. Peningkatan ini mengidikasikan bahwa perseroan merupakan perusahaan yang tahan banting (defensif) mengingat ada katalis trade war.
Selain itu, konsistensi perseroan dalam menjaga debt to equity ratio yang rendah membuat kondisi keuangan perusahaan lebih solvabel (good solvability). Masing – masing sejak tahun 2015 hingga 2019 yaitu (0,08), (0,08), (0,09), (0,15), (0,15). Terlebih lagi produk kapsul herbal JSH yang dikabarkan dapat menyembuhkan covid-19.
Tentunya ini mampu mendorong permintaan akan produk perseroan khususnya ditengah pandemi covid-19. Sebagai informasi, kabar khasiat produk kapsul herbal JSH yang mampu mematikan virus infeksi penyakit mematikan tersebut berasal dari testimoni konsumen yang juga pasien positif covid-19.
Akibatnya, Sido Muncul juga menyatakan telah menerima permintaan pasokan kapsul JSH dari Pemerintah Kota Semarang pada bulan Mei. Efek positif terhadap kinerja perseroan tercermin dalam laba komprehensif periode berjalan di kuartal 1 tahun 2020 sebesar 231.628 (dalam jutaan rupiah).
Terjadi peningkatan kinerja sekitar 10,61% dibandingkan dengan periode sebelumnya di kuartal yang sama. Ini menunjukkan manajemen keuangan perusahaan yang baik sehingga mampu melakukan efisiensi dan mencetak peningkatan laba ditengah penurunan penjualan akibat pandemi virus corona.
Meskipun begitu, untuk memastikan terpenuhinya permintaan secara optimal, tentu perseroan harus siap selalu melakukan produksi. Mengingat industri jamu dan obat herbal di Indonesia sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku, maka keterbatasan bahan baku yang dimiliki perseroan akan menimbulkan masalah.
Selain itu, perlu diperhatikan terkait kebijakan berbagai negara dalam upaya mengatasi covid-19 ini yang tentunya dapat berdampak pada penjualan perusahaan. Demikian juga terkait kinerja beberapa perusahaan yang tentunya sangat berhubungan erat dengan perseroan.
Jika terjadi penurunan penjualan yang signifikan di perusahaan – perusahaan tersebut, maka permintaan akan produk – produk perseroan juga akan menurun drastis. Beberapa perusahaan yang berhubungan erat dengan perseroan diantaranya seperti kimia farma, kalbe farma, minimarket alfamart, alfamidi dan indomaret serta berbagai apotik atau apotek lokal.
Comments
Post a Comment