AKUNTANSI KEUANGAN : PENCATATAN TREASURY SHARES



A. Pengertian Saham Perbendaharaan

Saham perbendaharaan atau yang dikenal dengan istilah treasury stock merupakan saham yang dibeli kembali yaitu saham yang telah beredar (outstanding stock) oleh perusahaan penerbit saham tersebut sebab kepentingan tertentu. Keputusan ini diambil demi untuk kepentingan perusahaan dan atau kepentingan para pemegang sahamnya.

 

Dikutip dari situs binus, yang dimaksud dengan treasury shares adalah saham perusahaan yang telah diterbitkan dan dijual di pasar namun kemudian dibeli kembali oleh perusahaan. Saham perbendaharaan ini termasuk kategori atau elemen aset lancar dalam laporan keuangan, sebab kapanpun dapat dijual kembali.

 

Saham perbendaharaan ini tidak termasuk saham perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan sendiri. Selain itu, tidak termasuk juga saham perusahaan lain yang dibeli oleh perusahaan. Dengan kata lain, kedua transaksi tersebut dalam laporan keuangan akan dicatat dengan elemen atau pos yang berbeda.

 

Saham perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan sendiri maupun saham perusahaan lain yang dibeli perusahaan biasanya dimasukan ke dalam pos aset marketable securities (surat berharga yang dapat dijual) yang kemudian akan diperinci lagi dengan jenis dan nama sahamnya.




B.  Manfaat dan Pencatatan Transaksi

Berbagai pertimbangan tentu telah dipikirkan oleh perusahaan untuk mengoleksi atau membeli kembali saham yang telah beredar dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, baik dalam bentuk materi maupun non materi dimasa yang akan datang.

 

Umumnya perusahaan melakukan pembelian kembali sahamnya dengan tujuan untu diberikan kepada karyawan atau manajer sebagai bonus untuk memotivasi kinerja mereka. Selain itu, ini juga bermanfaat dalam meningkatkan market value, menambah porsi saham untuk kepentingan akuisisi perusahaan lain, memperbesar  earning per share dengan mengurangi outstanding shares.

 

Selain itu, ini dapat mengindikasikan optimisme perusahaan terhadap kinerja bisnisnya yang profitable di masa yang akan datang. Aksi perusahaan ini tentunya tidak akan mengubah jumlah lembar saham yang telah diterbitkan, melainkan hanya merubah jumlah lembar saham yang beredar dan tidak memiliki hak atas dividen.

 

Untuk mencatat aksi perusahaan diatas, umumnya dapat digunakan 2 metode. Pertama, menggunakan cost method dimana nilai dari treasury shares akan dicatat sejumlah yang dibayarkan untuk membeli kembali saham tersebut. Sedangkan par method menggunakan nilai par atau nominalnya.

 

Misalnya PT. Semangat Sehat Kasih membeli kembali sahamnya seharga Rp 2.000 sebanyak 1.000.000 lembar dimana nilai par sahamnya sebesar Rp 1.000, yang sebelumnya diterbitkan dan dijual sebanyak 2.000.000 lembar seharga Rp 1.500, maka pencatatannya dengan menggunakan 2 metode diatas masing – masing adalah sebagai berikut :


1.   Pencatatan penerbitan dan penjualan saham

Cash                                             Rp 3.000.000.000

     Shares capital – ordinary                               Rp 2.000.000.000

     Share premium – ordinary                              Rp 1.000.000.000

 

(Shares premium 50% dari total jumlah hasil penjualan pada harga par)

 

2.   Pencatatan Cost Method

Treasury shares                           Rp 2.000.000.000

Cash                                                    Rp 2.000.000.000

 

3.   Pencatatan Par Method

Treasury shares                           Rp 1.000.000.000

Shares premium - Ordinary         Rp   500.000.000 (50%)

Retained earning                         Rp   500.000.000

                 Cash                                                    Rp 2.000.000.000

 

PT. Semangat Sehat Kasih melakukan pembelian kembali saham biasa sebanyak 500.000 lembar dengan harga Rp 1.800. Kemudian sekitar 1 bulan kemudian, menjual kembali 200.000 lembar saham biasa (treasury) dengan harga Rp 2.500. Maka penjurnalannya yaitu :

 

1.   Menggunakan Cost Method

Treasury Shares                           Rp 900.000.000

                 Cash                                                    Rp 900.000.000

 

2.   Menggunakan Par Method

Treasury Shares                           Rp 500.000.000

Shares Premium - ordinary         Rp 125.000.000 (25% dari treasury shares)

Retained Earning                         Rp 275.000.000

                 Cash                                                    Rp 900.000.000

(25% dari shares premium awal penerbitan dikurangi shares premium pembelian kembali saham biasa di bagi dengan shares capital lalu di kali 100)

 

3.   Penjualan saham treasury dengan cost method

Cash                                             Rp 500.000.000

Treasury Shares                                  Rp 400.000.000

                 Retained earning                                Rp 100.000.000

(400 juta menggunakan harga cost buyback saham tersebut pertama kali)

 

4.   Penjualan saham treasury dengan par method

Cash                                             Rp 500.000.000

                 Treasury Shares (par)                         Rp 100.000.000

                 Shares premium                                  Rp 400.000.000


Koreksi jika ada kesalahan. Semoga bermanfaat ya... :-)

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)