BISNIS DAN INVESTASI : STRATEGI BREAK EVENT POINT DIVIDEN


Penerapan strategi bisnis maupun investasi yang tepat merupakan salah hal yang penting agar dapat memperoleh hasil dan atau meminimalkan risiko. Strategi yang tepat yaitu strategi yang sesuai dengan situasi dan kondisi market saat ini maupun di masa yang akan datang, sesuai term of investment yang ditetapkan dan dipilih.

 

Strategi break event point (BOP) dividen merupakan strategi investasi yang fokus memanfaatkan besaran dan kontinuitas pembayaran dividen dalam memperoleh return hingga mencapai titik break event dan memperoleh net passive income dalam jangka waktu tertentu. Umumnya ini merupakan strategi jangka panjang.

 

Tentunya strategi ini membutuhkan kesabaran yang ekstra dan kemampuan dalam menyeleksi dan memilih sasaran yang tepat. Jika tidak maka akan mengalami kerugian dalam jumlah yang relatif besar, sebab selain kedua hal diatas umumnya strategi ini pun membutuhkan modal yang besar untuk memperoleh hasil yang sesuai.

 

Ingat kembali prinsip umum high risk high gain, low risk low gain. Artinya semakin besar laba yang diekspektasi maka semakin besar pula risiko yang menanti jika strategi ini tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, juga sebaliknya. Maka dari itu, penting untuk terlebih dahulu untuk mengetahui risiko yang siap kita terima.

 

Dalam contoh ilustrasi strategi BEP deviden ini semisal kita ingin membeli saham perusahaan Unilever tahun ini. Kita membeli dengan harga Rp 10.000 per lembarnya dimana pada tahun  ini dividend per share perusahaan sebesar Rp 600. Ini berarti modal yang kita tanamkan dalam Unilever tahun ini menjadi sebesar Rp 9.400.

 

Kemudian di tahun depan nilai dari Unilever meningkat menjadi Rp 11.000 per lembarnya dan dengan besaran dividend per share Rp 400. Dengan demikian modal kita di tahun depan yang kita tanamkan dalam Unilever menjadi Rp 9.000. Demikian seterusnya seperti itu hingga modal awal kita menjadi nol.

 

Setelah modal kita menjadi nol, maka di tahun – tahun berikutnya yang akan datang kita hanya akan menerima dividen sebagai hasil bersih atau net income secara pasif dan kontinu. Umumnya perusahaan yang bagus dan khususnya dalam situasi krisis seperti saat ini (menurut penulis) ialah seperti perusahaan yang bergerak dibidang consumer goods, medicine, telekomunikasi dan ritel yang menjual produk dari ketiga bidang sebelumnya.

 

Sebab pendapatan ketiga perusahaan ini akan lebih stabil ditengah krisis dan uncertainty risk seperti saat ini.  Dimana produk - produk makanan dan minuman serta kuota internet juga pulsa akan selalu dibutuhkan apalagi ditengah tren work from home. Selain itu, produk - produk kesehatan khususnya yang terkait sistim kekebalan tubuh pun akan diminati banyak orang.

 

Selain dari dividen, kita dapat menikmati keuntungan dari peningkatan nilai pasar dari perusahaan tersebut. Kalaupun nilai pasar perusahaan tersebut jatuh atau mengalami penurunan, kita tidak akan mengalami kerugian karena modal awal yang kita tanamkan telah kembali melalui pembayaran rutin dividen. Dan yang terpenting ialah pastikan terlebih dahulu perusahaan dan sumber pendapatannya benar - benar halal. Semoga bermanfaat ya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)