INSPIRASI BISNIS : BELAJAR DARI SOSOK ANAK KECIL
Menjadi
seorang anak kecil merupakan hal yang begitu menyenangkan. Anak kecil itu tidak perlu berpikir untuk melakukan sesuatu.
Ketika anak kecil menginginkan sesuatu, ia menangis sejadi – jadinya sehingga
orang tua menjadi iba dan memberikan apa yang diminta.
Jika kita mempunyai
anak, khususnya Bunda pasti mengetahui bagaimana anak mulai belajar membuka
mata, belajar tengkurap, gagal lagi kemudian mencoba lagi hingga akhirnya ia
mampu tengkurap, kemudian ia belajar untuk duduk.
Sesekali ia jatuh, kemudian
bangun kembali sampai akhirnya anak (bayi) tersebut dapat duduk dengan tegap.
Setelah itu, muncul keinginannya untuk menjangkau sesuatu yang lebih jauh
sehingga ia mulai belajar merangkak.
Terkadang atau bahkan seringkali ia
terbentur pembatas kasur atau dinding kamar. Akan tetapi usahanya untuk tetap
terus belajar merangkak tidak pernah berhenti sampai pada akhirnya ia mampu
merangkak dengan sempurna.
Setelah dapat merangkak dengan
sempurna untuk menjangkau sesuatu atau berpindah tempat, mulailah tangan mungil
si kecil memegang kaki kursi, kaki meja atau dinding untuk berdiri. Atau ia
berusaha menjangkau taplak meja, lalu karena belum mampu untuk berdiri sehingga
ketika terjatuh sampai memegang taplak meja, barang – barang diatas meja pun
ikut jatuh bahkan terkadang terkena si kecil.
Sebagai orang tua, mungkin ada
yang merespon itu dengan kejengkelan ada juga yang meresponnya dengan kasih
sayang, mewajarkan dan kesabaran. Tapi itulah proses kreatif si kecil, tanpa
peduli respon dari apa yang ia terima dari orang tuanya, tekad dan keinginannya
tetap kokoh untuk terus belajar dan mencoba, meskipun ditengah – tengah proses
belajarnya itu terkadang atau seringkali ia menangis akan sakitnya tertimpa
barang diatas meja dan jatuh atau karena respon keras atau kemarahan dari orang
tua.
Seperti itulah anak – anak, mereka tidak
perlu berpikir dulu untuk sebuah kebaikan. Tidak perlu banyak pertimbangan yang
berlebihan karena pertimbangan yang berlebihan tidak akan menghasilkan apapun.
Yang dibutuhkan adalah sebuah Tindakan.
So,
untuk menjadi seorang entrepreneur hal pertama dan penting yang perlu dilakukan
adalah pikirkan apa yang akan digeluti lalu lakukan. Tidak perlu banyak hal,
cukup satu saja kemudian tekuni. Sebab, terkadang jika terlalu banyak yang
ingin digeluti, kita akan bingung sendiri dan pada akhirnya tidak akan pernah
direalisasikan. Seiring berjalannya usaha atau sesuatu yang ingin kita geluti,
kita akan belajar dan berpikir untuk bagaimana menyelesaikan kendala yang
muncul dalam perjalanannya.
Andaikan Thomas Alfa Edison (penemu
lampu) berhenti karena putus asa setelah mengalami ribuan kali kegagalan,
mungkin saja hingga saat ini sebagian kota di dunia masih diselimuti kegelapan
malam, sebab sangat jarang bahkan langka orang yang mau terus melakukan
percobaan – percobaan rumit meski telah ribuan kali gagal.
Kegagalan memang
terasa tidak menyenangkan, akan tetapi bersyukurlah. Bukan karena kegagalan kita,
tetapi bersyukur karena kita sudah sampai sejauh ini dan mampu bertahan. Bukan cuma
dalam hal berbisnis, tapi dalam hal – hal lainnya, khususnya dalam perjalanan
hijrah yang sungguh – sungguh, bukan hijrah yang dimulut semata.
Jangan gengsi
untuk belajar dari anak kecil, umur yang lebih tua tidak selalu menjamin
seseorang benar dan baik. Semoga bermanfaat ya, khususnya untuk penulis beserta
orang – orang yang penulis sayangi. Amin ya rabbal alamin.
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/inspirasi-bisnis-di-balik-kesuksesan.html
https://kazenime22.blogspot.com/2019/12/inspirasi-bisnis-di-balik-kesuksesan.html
Comments
Post a Comment