PERSPEKTIF : KONFLIK AIR ASIA DAN TRAVELOKA EPS 2

Konflik Air Asia dan Traveloka II: By Indra Y.P


            Sebelumnya penulis telah membahas tentang hilangnya tiket air asia dari traveloka dalam tulisan http://kazenime22.blogspot.com/2019/03/perspektif-perceraian-air-asia-dan.html ini, dimana dalam tulisan tersebut tergambar jelas bahwa seolah – olah letak kesalahan sepenuhnya ada pada Traveloka, terkait masalah sistim atau mungkin kesengajaan yang tentunya cukup membuat masyarakat kecewa, khususnya para pelaku usaha travel agent sebab hal tersebut dapat mengancam kinerja bahkan eksistensi dari usaha agen perjalanan. Kali ini, penulis akan mencoba untuk membahasnya lagi dari sudut pandang yang berbeda dari tulisan sebelumnya dimana terfokus dari sudut pandang pihak Air Asia. Kali ini akan kita bahas dari sudut pandang umum dan independen berdasarkan data yang ada.

              Baru – baru ini muncul kabar bahwa Air Asia akan berevolusi dari yang hanya sekedar menjual tiket pesawat miliknya saja menjadi jasa usaha travel agen online. Dikutip dari SMCP, Selasa (9/4), Founder and CEO Air Asia, Tony Fernandes mengatakan, airasia.com selama ini telah dikunjungi hingga 65 juta kali setiap bulan. Selain tiket, platform tersebut juga menyewakan mobil, hotel, apartemen, hingga paket wisata. “Saya memiliki platform kuat yang fenomenal sehingga saya bisa membentuk bisnis untuk menjual konten lain. Kami bisa sekuat OTA lain dalam menjual konten hotel. Saya pikir kita bisa lebih bagus daripada Klook dalam menjual aktivitas (petualangan liburan),” kata Tony.

           Tentunya pernyataan tersebut semakin mengkhawatirkan bagi eksistensi agen perjalanan. Jika terbukti semua langkah yang dilakukan Air Asia untuk lebih mandiri ini terbukti sukses, maka tidak menutup kemungkinan jika maskapai lain pun ikut menarik diri dari travel agent dan bergerak mandiri. Akan tetapi, timbul sebuah pertanyaan, apakah memang benar letak kesalahannya ada pada traveloka? Apakah mungkin maskapai penerbangan hidup mandiri tanpa travel agent? Melihat ketidakjelasan yang terjadi hingga sekarang, tentunya saja masih ada kemungkinan lain dibalik fenomena hilangnya tiket air asia di traveloka tersebut dan juga bisa saja bagi maskapai untuk hidup mandiri.


            Pertama, melihat ketidakjelasan akhir dari fenomena tersebut maka tidak bisa kita serta merta menyimpulkan 100% itu merupakan kesalahan dari pihak traveloka. Jika kita melihat ringkasan dari laporan keuangan perusahaan penerbangan Air Asia, terlihat kinerja yang semakin memburuk dari tahun ke tahun selama 3 tahun terakhir, dimulai dari 2016 hingga 2018 perusahaan mencetak laba bersih masing – masing sekitar 573 juta, rugi 512,64 juta dan rugi 907,29 juta. Dari sisi posisi keuangannya pun, terlihat semakin memburuk dengan jumlah aset yang semakin menyusut berlawanan dengan tingkat utang yang semakin membengkak yang mengakibatkan modal perusahaan menjadi minus sekitar 807 juta ditahun 2018.

           Angka dari ringkasan laporan keuangan tersebut tentunya akan menimbulkan pandangan yang negatif terhadap perusahaan oleh publik, khususnya oleh stakeholders. Tentu hal tersebut memberikan sebuah petunjuk bahwa adanya kemungkinan pihak perusahaan akan melakukan suatu strategi agar perusahaan terlihat baik dan bagus dimata publik, khususnya stakeholders. Bisa jadi keributan pihak Air Asia dengan traveloka ini merupakan bagian dari strategi perusahaan agar pandangan buruk terhadap perusahaan akibat keuangan yang semakin memburuk selama 3 tahun tersebut dapat tertutupi dan berubah menjadi pandangan yang baik dan prospektif. 

        Dengan berusaha membuktikan untuk berusaha sendiri tanpa travel agent sehingga menimbulkan kesan efisiensi biaya dan prospek kinerja keuangan perusahaan yang cemerlang kedepannya. Yang pasti, ini tetap dapat mengancam kinerja atau bahkan eksistensi dari pelaku usaha agen perjalanan, baik yang kecil, menengah maupun besar. Meskipun suatu travel agent telah memiliki pangsa pasar yang kuat sekalipun, jika suatu perusahaan penerbangan mampu membuktikan lebih menguntungkan dengan hidup sendiri maka perlahan kemungkinan yang lain pun akan melakukan hal yang sama, dan travel agent pun tidak dapat berbuat apa – apa.

Semoga bermanfaat ya. . . :-)

Comments

Popular posts from this blog

TEORI AKUNTANSI : MEMAHAMI SIFAT - SIFAT AKUNTANSI

ANGGARAN PERUSAHAAN : ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA (SERVICE COMPANY BUDGET)

AKUNTANSI BIAYA : METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING METHOD)